Selasa, 11 Desember 2012

What do you thinks about “LOVE”??


What do you thinks about “LOVE”?? 

CINTA. Sebuah kehidupan lahir karena cinta. Cinta yang membawa dunia menjadi begitu ramai. Cinta yang mengubah dunia menjadi menarik. Cinta yang menjadikan dunia berwarna. Cinta yang melekat pada dunia dengan segala keindahannya. Cinta yang membawa jiwa-jiwa itu melayang menebarkan jutaan kata-kata manis yang membius telinga, meleraikan segala amarah, memusnahkan akar dendam, juga melukiskan banyak kebahagian.

Banyak orang berpendapat mengenai CINTA. Entah itu positif ataupun negative. Cinta adalah bahasa universal yang biasa kita dengar. Cinta juga bisa diartikan sebagai ungkapan universal untuk menyatakan sebuah perasaan. Entah itu perasaan cinta kepada Tuhan, kepada orang tua, saudara, sahabat, teman atau juga pasangan kita. Begitu banyak kisah yang terjadi dibalik kata-kata cinta. Banyak orang berpendapat tentang cinta. layaknya secarik kertas putih yang entah akan kita tuliskan apa diatasnya.

Cinta adalah sebuah kata agung yang begitu membahanakan dunia. Karena ia bisa menjanjikan kebahagian bagi siapa saja yang ikhlas menjaga, memelihara serta menerimanya. Cinta itu ibarat sebuah pohon yang memberi kehidupan bagi seluruh makhluk di muka bumi ini.

Namun terkadang, banyak hal yang lepas dari titik kontrol Cinta itu sendiri. Banyak juga orang yang menyalahgunakan kata-kata cinta. Mengumbarnya demi kepuasan yang memang tak pantas disebut sebagai cinta. Bahkan cinta seolah dijadikan sebuah senjata untuk menjebak, merengkuh keangkuhan dunia yang kita tahu itu hanyalah sementara. Cinta juga banyak dimanipulasi dengan berbagai kebohongan. Menyiripkan cinta dengan kejadian yang tak seharusnya dikatakan sebagai bukti dari cinta. Dan akhirnya banyak kata yang terucap bahwa cinta hanya membawa kesedihan, Kepedihan, penderitaan, serta rasa sial. Padahal cinta yang sebenarnya itu sangatlah suci.

Tuhan menciptakan rasa cinta yang indah kepada makhluk-Nya yang mampu menjaga cinta itu dengan penuh rasa cinta kepada-Nya pula. Tuhan senantiasa menjaga rasa cinta itu apabila kita juga menjaganya dengan semakin dekat dengan Tuhan. Tuhan itu begitu agung dan Maha indah. Dia mampu menciptakan sebuah perasaan yang luar biasa dalah setiap kalbu manusia. Cinta yang indah bersemi dalam hati yang bersih. Cinta yang suci bersemi dengan keikhlasan yang sejati. Cinta yang abadi akan selamanya ada selama kita menempatkan Tuhan dalam sisi utama dikehidupan kita.

Makalah Antimalaria (Tugas Farmakologi)

BAB I
PENDAHULUAN

Pengobatan malaria merupakan salah satu upaya dalam rangkaian kegiatan program pemberantasan. Keberhasilan pengobatan untuk penyembuhan maupun pencegahan tergantung apakah obat itu ideal, diminum secara teratur sesuai dengan jadwal pengobatan dan takaran yang telah ditetapkan. Obat antimalaria yang ideal adalah obat yang mempunyai efek terhadap semua jenis dan stadia parasit, menyembuhkan infeksi akut maupun laten, cara pemakaian mudah, harganya terjangkau oleh seluruh lapisan penduduk dan mudah diperoleh, efek samping ringan dan toksisitas rendah '. Sampai saat ini belum ada obat antimalaria yang ideal. Oleh sebab itu digunakan kombinasi beberapa obat dalam pengobatan.
Dalam program pemberantasan malaria dengan pengobatan, Departemen Kesehatan mempunyai standar pengobatan sesuai dengan daerah dan sensitivitas Palsmodium falciparum terhadap obat-obat antimalarial. Standarisasi tersebut berguna untuk mencegah berkembangnya kasus resistensi terhadap obat-obat antimalaria lainnya. Resistensi merupakan akibat pemakaian obat yang tidak tepat. Sampai saat ini hanya P. falciparum yang dilaporkan telah resisten terhadap klorokuin, maupun obat-obat anti rnalaria lainnya. Di antara keempat spesies Plasmodia manusia, kasus malaria P. falciparum tampaknya lebih dominan dan juga merupakan penyebab malaria berat yang banyak menimbulkan kematian.
Di Indonesia dilaporkan terdapat fokus-fokus P. falciparum resisten terhadap klorokuin pada 26 propinsi, resisten terhadap sulfadoksin-pirimetamin pada 3 propinsi, dan resisten terhadap meflokuin pada 2 propinsi. Untuk mengatasinya, perlu diketahui obat-obat antimalaria lainnya yang dapat dipakai sebagai obat alternative.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penyakit Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.

2.2 Penyebab serta Dampak Dari Malaria
    Penyebab Malaria
Penyebab Malaria adalah infeksi oleh parasit Plasmodium yang ditularkan dari satu manusia yang lain dengan gigitan nyamuk malaria yang dikenal dengan nyamuk Anopheles. Pada manusia, parasit tersebut bermigrasi ke hati di mana mereka melepaskan bentuk lain. Jika ini terjadi, mereka dapat memasuki aliran darah dan menginfeksi sel-sel darah merah.
Parasit sebagai penyebab penyakit malaria berkembang biak di dalam sel darah merah, yang kemudian pecah dalam waktu 48 sampai 72 jam, menginfeksi sel darah merah. Gejala pertama biasanya terjadi 10 hari sampai 4 minggu setelah infeksi, meskipun mereka dapat muncul pada awal 8 hari atau selama setahun kemudian. Kemudian gejala yang terjadi pada siklus 48 sampai 72 jam.
Mayoritas gejala disebabkan oleh rilis besar merozoit ke dalam aliran darah, anemia akibat penghancuran sel darah merah, dan masalah yang disebabkan oleh sejumlah besar hemoglobin bebas dilepaskan ke sirkulasi setelah sel darah merah pecah. Malaria juga dapat menular sejak lahir (dari ibu ke bayi yang dikandungnya) dan transfusi darah. Nyamuk malaria yang menjadi vektor penyebab malaria dapat dibawa ke daerah beriklim sedang, tetapi parasit hilang selama musim dingin.
    Dampak Penyebab Malaria
Penyakit ini merupakan masalah kesehatan utama di banyak daerah tropis dan subtropis. CDC (nter For Disease Control and Prevention) memperkirakan bahwa ada 300-500 juta kasus malaria setiap tahun, dan lebih dari 1 juta orang meninggal. Di beberapa wilayah di dunia, nyamuk yang membawa malaria telah mengembangkan resistensi terhadap insektisida, sedangkan parasit telah mengembangkan resistensi terhadap antibiotik.
Penyebab penyakit malaria dari genus Plasmodium dimulai dengan gigitan dari nyamuk yang terinfeksi. Perjalanan parasit dari gigitan nyamuk ke hati, di mana parasit mulai bereproduksi berlanjut ke aliran darah, di mana ia menginfeksi sel darah merah. Parasit mereproduksi pada sel darah merah, yang merusak sel dan melepaskan parasit lebih ke dalam aliran darah.
Jika nyamuk menggigit lain orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut kemudian dapat membawa infeksi ke orang lain. Nyamuk penyebab malaria dikenal dengan nyamuk Anopheles membawa parasit dengan 4 spesies Plasmodium. Penyebab Penyakit Malaria

    Penyakit malaria disebabkan oleh bibit penyakit yang hidup di dalam darah manusia. Bibit penyakit malaria tersebut termasuk binatang bersel satu, tergolong amuba yang disebut Plasmodium.
  

 Ada empat macam plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria :
•    Falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. Jenis malaria ini bisa menimbulkan kematian.
•    Vivax, penyebab penyakit malaria tersiana. Penyakit ini sukar disembuhkan dan sulit kambuh.
•    Malariae, penyebab penyakit malaria quartana. Di Indonesia penyakit ini tidak banyak ditemukan.
•     Ovale, penyebab penyakit malaria Ovale. Tidak terdapat di Indonesia.
    Kerja plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah. Dengan perantara nyamuk anopheles, plasodium masuk ke dalam darah manusian dan berkembang biak dengan membelah diri.
2.3 Obat-obat Anti Malaria
Obat malaria yang dikenal umum adalah:
•    Obat standar: Klorokuin dan Primakuin. Klorokuin efefktivitasnya sangat tinggi terhadap Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum.
•    Obat alternatif: Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin). Kombinasi SP sangat efektif untuk mengobati penderita malaria oleh Plasmodium falciparum yang sudah resisten kloroluin.
•    Obat penunjang: Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus).
•    Obat malaria berat: Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc).
•    Obat standar dan Klorokuin injeksi (1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.

Berdasarkan rumus kimianya, obat-obat antimalaria dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Alkaloida chinchona : kina, kinidin.
2. 4-aminokuinolin : klorokuin, amodiakuin.
3. 8-aminokuinolin : primakuin, kinosid.
4. Diaminopirimidin : pirimetamin, trimetoprim.
5. Sulfanamida : sulfadoksin,sulfadiasin, sulfalen. Sulfon dapson.
6. 9-aminoakridin : mepakrin.
7. Biguanida : proguanil, klorproguanil, sikloguanil.
8. Tetrasiklin : tetrasiklin, doksisiklin, minosikiln.
9. Antibiotik lain : klindamisin, enitromisin
10. 4-metanolkuinolin : meflokuin.
11. Penantren metanol: halofantrin.
12. Seskuiterpen lakton : qinghaosu. Seskuiterpen peroksid : yingzhaosu.
13.Pironaridin
14.Lain-lain.

Berdasarkan efek atau kerja obat pada stadia parasit, obat-obat antimalaria dapat digolongkan sebagai berikut :
1)    Sisontosida jaringan primer (pre-eritrositer). Digunakan untuk profilaksis kausal :
B-aminokuinolin, dia-minopirimidin, biguanida, sulfanamida, dan tetrasiklin.
2)    Sisontosida jaringan sekunder (ekso eritrositer). Digunakan untuk mencegah relaps :
8-aminokuinolin.
3)    Sisontosida darah (eritrosit). Digunakan untuk penyembuhan klinis atau supresi :
alka-loida chinchona, 4-aminokuinolin, sulfanamida, sulfon, dan 9-aminoakridin.
4)    Gamesitosida. Digunakan untuk membunuh bentuk seksual parasit : al-kaloida chinchona, 4-aminokuinolin, dan 8-aminokuinolin.
5)    Sporontosida. Digunakan untuk mencegah pembentukan ookist dan sporosoit dalam tubuh nyamuk : diaminopirimidin, sulfanamida, dan biguanida.

Obat-obat antimalaria yang dipakai dalam program adalah klorokuin, sulfadoksin pirimetamin, kina, tetrasiklin, dan primakuin.

•    Obat-Obat Antimalaria Baru
Dalam satu dasawarsa terakhir, banyak berkembang obat- obat antimalaria baru. Di antaranya ada yang sudah terdaftar dan beredar di Indonesia.
1.    Sulfalen (sulfametopirasin = kelfisin)-pirimetamin.
    Merupakan obat antimalaria kombinasi golongan sulfanamida dan diaminopirimidin. Obat ini sudah terdaftar dan beredar di Indonesia dengan nama Metakelfin. Adapun kerja obat ini adalah sisontosida jaringan primer, sisontosida darah dan sporontosida untuk ke empat jenis plasmodium manusia.
    Dikemas dalam bentuk 500 mg sulfalen - 25mg pirimetamin/tablet.
    Diberikan secara oral, dosis tunggal, dengan dosis 25 mg/kgbb. untuk anak 1-5 tahun, 1 tablet untukanak 6-10 tahun, dan 2-3 tablet untuk orang dewasa.
    Obat ini tidak diberikan pada bayi dan wanita hamil. Untuk profilaksis diberikan dengan dosis sama seperti dosis pengobatan setiap minggu. Mempunyai waktu paruh 65-85 jam, dan konsentrasi dalam plasma mencapai puncaknya dalam 4 jam.
    Efikasi obat ini baik dengan angka penyembuhan di Asia (Kamboja, Birma, dan Filipina) 80-100%, kecuali di Thailand karena telah banyak kasus P. falciparum resisten obat antifolat, sedangkan bebas demam dicapai dalam 1-3 hari dan bebas parasit juga 1-3 hari.
    Efikasi obat ini di Afrika (Somalia, Kamerun, Senegal, Nigeria, Volta Hulu, Togo, Kongo, Tanzania, dan Kenya) adalah angka penyembuhan 92-100%, bebas demam 1-3 hari, dan bebas parasit 2-3 hari.
    Efek samping obat ini seperti sulfadoksin-pirimetamin, yaitu : hanya pada orang-orang tertentu berupa urtikaria, sindrom Steven Johnson, granulositopcni, dan methemoglo-binemia.

2.    Doksisiklin dan minosiklin
    Merupakan obat antimalaria golongan tetrasiklin. Obat ini sudah terdaftar, beredar dan digunakan sebagai obat antibiotika.
    Adapun kerja obat ini adalah sisontosida jaringan primer, khusus untuk P. falciparum tetapi tidak digunakan untuk pro-filaksis.
    Dikemas dalam bentuk 100 mg/tablet atau kapsul, diberikan secara oral, dengan dosis 1,5-2 mg/kgbb, tiap 12jam, selama 7 hari, dan hams diberikan bersama kina atau amodiakuin. Doksisiklin mempunyai waktu paruh 15-18 jam.

3.    Klindamisi
    Merupakan obat antimalaria golongan antibiotika lain. Obat ini sudah terdaftar, beredar dan digunakan sebagai obat antibiotika.
    Adapun kerja obat ini adalah sisontosida darah untuk P.falciparum.
    Dikemas dalam bentuk 75 mg dan 150 mg/ kapsul, diberikan secara oral, dengan dosis 5-10 mg/kgbb, tiap 12 jam, selama 5 hari, dan sebaiknya diberikan bersama kina atau amodiakuin. Oemijati dkk (1989), telah meneliti obat ini di RSU Dili, Timor Timur, dengan hasil baik. Klindamisin diberikan kepada penderita P. falciparum resisten klorokuin secara in vitro dengan dosis 2 x 300 mg, peroral. selama 5 hari.
     Angka penyembuhan 100%, dan bebas parasit dicapai pada hari ke 2-6.
    Efek samping yang ditemukan ringan dan bersifat sementara.

4.    Meflokuin.
    Merupakan obat antimalaria golongan 4-metanol kuinolin. Obat ini pernah diteliti, belum terdaftar dan beredar di Indonesia. Di beberapa negara obat ini sudah digunakan secara luas.
    Adapun kerja obat ini adalah sisontosida darah untuk keempat spesies plasmodium manusia.
    Dikemas dalam bentuk 250 mg/tablet, diberikan secara oral, dosis tunggal, dengan dosis 15-25 mg/kgbb.
    Obat ini aman untuk wanita hamil. Dapat diberikan untuk profilaksis dengan loading dose 750 mg, kemudian 125 mg/minggu. Waktu paruh obat ini adalah sekitar 3 minggu, dan konsentrasi dalam plasma mencapai puncaknya dalam 12-16 jam. Belum ditemukan kasus resistensi silang dengan obat antimalaria lain.
    Untuk memperlambat terjadinya resistensi P. falciparum meflokuin sebaiknya digunakan kombinasi dengan sulfadoksin-pirimetamin menjadi MSP (meflokuinsulfadoksin-pirimetamin) yang dapat diberikan dengan dosis tunggal.
    Efikasi obat ini di Thailand baik, dengan angka penyem-buhan 90-100%, bebas demam dicapai pada hari ke 1-3 dan bebas parasit pada hari ke 3-5. Di Indonesia, walaupun belum beredar dan dipakai, telah ditemukan kasus resisten di Irian Jaya dan Jawa Tengah.
    Efek samping obat ringan dan sementara yaitu : gangguan saluran pencernaan, lemah, pusing, insomnia, pruritus, dan skin rash. Semua efek samping ini bersifat sementara dan tidak memerlukan pengobatan khusus.

5.    Halofantrin
    Merupakan obat antimalaria golongan penantren metanol. Obat ini belum terdaftar dan beredar di Indonesia. Di beberapa negara (Perancis dan negara-negara Afrika Barat) obat ini dalam waktu dekat akan dipakai. Di Indonesia obat ini sedang diteliti.
    Adapun kerja obat ini adalah sisontosida darah untuk keempat spesies plasmodium manusia.
    Dikemas dalam bentuk 250 mg/tablet, 500 mg/kapsul, dan 100 atau 250 mg/5 ml suspensi. Diberikan secara oral dengan dosis untuk anak-anak 8-10 mg/kgbb, tiap 6 jam, dengan dosis total 24 mg/kgbb. Untuk orang dewasa (> 12 tahun) diberikan 500 mg tiap 6 jam, dengan dosis total 1500 mg.
    Tidak diberikan pada wanita hamil dan menyusui karena mempunyai efek fetotoksik pada binatang percobaan.
    Waktu paruh halofantrin adalah 1-2 hari, dan konsentrasi dalam plasma mencapai puncaknya dalam 6 jam. Belum ditemukan kasus resistensi silang dengan obatobat antimalaria lainnya.
    Efikasi obat ini baik, dengan angka penyembuhan mendekati 100%, waktu bebas demam 1-3 hari, dan bebas parasite 2-3 hari.
    Efek samping obat ini ringan dan sementara yaitu gangguan saluran pencernaan : mual, sakit perut, dan diare.

6.    Qinghaosu
    Merupakan obat antimalaria golongan seskuiterpen lakton. Obat ini belum terdaftar dan beredar di Indonesia. Merupakan obat tradisionil Cina dari ekstrak tumbuhan Artemesia annua L (Qinghao) yang sebenarnya sudah dipakai sejak ribuan tahun yang lalu. Selain di Cina, qinghaosu juga diteliti di Birma dan Thailand.
    Adapun kerja obat ini adalah sisontosida darah untuk P. falciparum dan P. vivax. Obat ini baik untuk mengobati malaria berat atau dengan komplikasi karena efek obat yang sangat cepat.
    Dikemas dalam bentuk tablet (artemisin-qinghaosu) untuk per oral, dalam larutan minyak (artemeter) untuk sun- tikan intramuskular, dalam larutan garam fisiologis (artesunat) untuk suntikan intravena atau intramuskular, dan dalam bentuk supositoria untuk rektal supositoria.
    Dosis yang efektif masih diteliti. Dosis total untuk orang dewasa adalah tablet : 2,5-3,2 g, larutan minyak : 0,6-1,2 g, dan larutan garam fisiologis : 1,2 g.
    Tidak diberikan pada wanita hamil karena mempunyai efek fetotoksik. Waktu paruh qinghaosu adalah 7 jam dan konsentrasi maksimum dalam plasma terlihat setelah 0,5-4 jam pemberian obat. Tidak ditemukan kasus resistensi silang dengan klorokuin. Obat ini sangat cepat menurunkan demam dan parasit. Waktu bebas demam yang dibutuhkan adalah 15-22 jam, sedangkan bebas parasit antara 30-68 jam. Angka rekrudensi cukup tinggi yitu > 18% yang biasanya timbul pada hari ke 15-30 setelah pengobatan.
     Efek samping obat ini yang didapat adalah penurunan jumlah lekosit dan retikulosit yang bersifat sementara.

7.    Yingzhaosu
    Merupakan obat antimalaria golongan seskuiterpen pe- roksid. Obat ini baru dikembangkan dan didapatkan dari tanaman obat tradisionil Cina.
    Adapun kerja obat ini adalah sisontosida darah untuk P. falciparum dan tidak ditemukan resistensi silang dengan klorokuin, meflokuin, dan qinghaosu.
    Obat ini baik digunakan dengan kombinasi. Dapat diberikan peroral, atau parenteral. Toksisitas rendah dan tidak ditemukan mutagenisitas.

8.    Pironaridin
    Merupakan obat antimalaria derivat hidroksianilino-benso-naphtiridin. Obat ini ban' diteliti pada binatang percobaan dan in vitro.
    Adapun kerja obat ini adalah sisontosida darah untuk P. falciparum dan sensitif terhadap P. falciparum resisten kiorokuin.

9.    Falcimax TM
    Merupakan obat antimalaria kombinasi kina, kinidin dan cinchonin.
    Adapun kerja obat ini adalah sisontosida darah untuk keempat spesies plasmodium manusia.
    Obat ini diberikan dengan dosis 12 mg/kgbb. flap 8 jam, selama 7 hari, per oral. Efikasi obat ini baik, dengan angka penyembuhan 100%, sedangkan efek samping obat ringan dan sementara.

10.    Lain-lain :
4-piridin metanol, ariltio kuinasolin, 2 fenil fenol, dihidrotriasin 13. Merupakan obat-obat antimalaria yang sedang diteliti pada binatang percobaan dan bersifat sisontosida darah.  
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anti malaria adalah obat-obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit yang disebabkan oleh parasite bersel tunggal (Protozoa) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang menggigit pada malam hari dengan posisi menjungkit.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Obat anti malaria yang ideal adalah obat yang efektif terhadap semua jenis dan stadium parasite, menyembuhkan infeksi akut maupun laten, efek samping ringan dan toksisitas rendah.

3.2 Saran
Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat anti malaria bila mengunjungi daerah endemik malaria.
Ada empat jenis Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu sebagai berikut :
- Plasmodium Vivax, menyebabkan malaria vivax yang disebut pula sebagai malaria tertiana.
- Plasmodium falciparum, menyebabkan malaria falciparum yang dapat pula disebut sebagai
malaria tersiana.
- Plasmodium malariae, menyebabkan malaria malariae atau malaria kuartana karena serangan
demam berulang pada tiap hari keempat.
- Plasmodium ovale, menyebabkan malaria ovale dengan gejala mirip malari vivax. Malaria ini merupakan jenis ringan dan dapat sembuh sendiri.

Makalah Obat Tradisional (TUGAS UUK)

OBAT TRADISIONAL
Menurut PERMENKES RI Nomor : 246/Menkes/Per/V/1990
Pasal 1
Obat tradisional
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Meningkatnya penggunaan jamu juga disebabkan oleh:
1.    Kecenderungan masyarakat mencari alternatif pengobatan yang kembali ke alam (back to nature) dengan alasan mempunyai efek samping yang relatif kecil.
2.    Pengobatan tradisional merupakan bagian dari sosial budaya masyarakat.
3.    Terbatasnya akses dan keterjangkauan pelayanan kesehatan modern.
4.    Keterbatasan dan kegagalan pengobatan modern dalam mengatasi beberapa penyakit tertentu.
5.    Meningkatnya minat profesi kesehatan mempelajari pengobatan tradisional.
6.    Meningkatnya publikasi dan promosi pengobatan tradisional.

Masalah dalam penggunaan obat tradisional:
1.    Pengobatan alternatif tidak memiliki atau hanya sedikit memiliki studi tentang efisiensi, efek samping, dan interaksinya dengan obat-obatan konvensional
2.    Menurut beberapa ahli kesehatan, pengobatan alternatif tidak teruji atau hanya sedikit bukti berdasarkan studi kesehatan.
3.    Anggapan pengobatan alternatif juga berpotensi memperlambat penyembuhan, sering terjadi interaksi yang tidak diketahui dengan obat-obatan konvensi

Tiga bentuk obat tradisional yang didorong oleh BPOM yaitu :
1.    Jamu adalah obat tradisional Indonesia. Jamu atau obat alam, akan difokuskan untuk pemulihan penyakit regeneratif, misalnya kolesterol, asam urat, tekanan darah tinggi dan diabetes.
2.    Herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi.
3.    Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi.
Obat tradisional yang pada awalnya dibuat oleh pengobat tradisional untuk pasiennya sendiri/lingkungan terbatas, berkembang menjadi industri rumah tangga dan selanjutnya sejak pertengahan abad ke-20 telah diproduksi secara massal baik oleh Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) maupun Industri Obat Tradisional (IOT) dengan mengikuti perkembangan teknologi pembuatan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: 246/Menkes/Per/V/1990
TENTANG
IZIN USAHA INDUSTRI OBAT TRADISIONAL DAN PENDAFTARAN OBAT TRADISIONAL
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pasal 1
(1)    lndustri Obat Tradisional (IOT) adalah industri yang memproduksi obat traditional dengan total asset diatas Rp 600.000.000,-, tidak termasuk harga tanah dan bangunan.
(2)     lndustri Kecil Obat Tradisional (IKOT) adalah industri obat tradisional dengan total aset tidak lebih dari Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah), tidak termasuk harga tanah dan bangunan.
Pasal 2
(1)    Untuk mendirikan Usaha lndustri Obat Tradisional diperlukan izin Menteri;
(2)    Untuk mendirikan Usaha Jamu Racikan dan Usaha Jamu Gendong tidak diperlukan izin.
Pasal 3
(1)    Obat Tradisional yang diproduksi, diedarkan di wilayah Indonesia maupun diekspor terlebih dahulu harus didaftarkan sebagai persetujuan Menteri;
(2)    Dikecualikan dari ketentuan ayat (1) adalah obat tradisional hasil produksi :
     a. lndustri Kecil Obat Tradisional dalam bentuk   rajangan, pilis, tapel dan parem;
      b. Usaha Jamu Racikan;
      c. Usaha Jamu Gendong
(3)     Obat Tradisional hasil produksi lndustri Kecil Obat Tradisional di luar yang dimaksud dalam ayat (2) huruf a dikenakan ketentuan ayat (1).
Pasal 6
Usaha lndustri Obat Tradisional wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.    Dilakukan oleh Badan Hukum berbentuk Perseroan Terbatas atau Koperasi;
b.    Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
c.    lndustri Obat Tradisional harus didirikan di tempat yang bebas pencemaran dan tidak mencemari lingkungan.
d.    Usaha lndustri Obat Tradisional harus mempekerjakan secara tetap sekurang-kurangnya seorang Apoteker warga negara Indonesia sebagai penanggung jawab teknis.
Tata Cara Perizinan
Pasal 10
Untuk memperoleh lzin Usaha lndustri Obat Tradisional dan lndustri Kecil Obat Tradisional diperlukan tahap Persetujuan Prinsip.
Pasal 12
•    Pengajuan permohonan Persetujuan Prinsip untuk pendirian Industri Obat Tradisional disampaikan kepada Direktur Jenderal dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-1.
•    Pengajuan permohonan Persetujuan Prinsip untuk pendirian lndustri Kecil Obat Tradisional disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah dengan tembusan kepada Direktur Jenderal mempergunakan contoh formulir TRAD-2.
•    Dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap, Direktur Jenderal mengeluarkan Persetujuan Prinsip dengan menggunakan contoh formulir TRAD-3 atau menolaknya dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-4.
•    Dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap, Kepala Kantor Wilayah mengeluarkan Persetujuan Prinsip dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-5 atau menolaknya dengan mempergunakan contoh formulir TRAD-6 dengan tembusan kepada Direktur Jenderal.

lzin Usaha lndustri Obat Tradisional atau lndustri Kecil Obat Tradisional dicabut dalam hal:
a.    Pabrik dipindahtangankan atau lokasi pabrik dipindah, tanpa persetujuan pemberi izin.
b.    Tidak menyampaikan informasi industri yang dimaksud dalam Pasal 18 atau dengan sengaja menyampaikan informasi yang tidak benar 3 (tiga) kali berturut-turut.
c.    Melanggar ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 23
Untuk pendaftaran Obat Tradisional dimaksud dalam Pasal 3 obat tradisional harus memenuhi persyaratan:
a. Secara empirik terbukti aman dan bermanfaat untuk digunakan manusia;
b. Bahan obat tradisional dan proses produksi yang digunakan memenuhi persyaratan yang
  ditetapkan;
c. Tidak mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat sebagai obat;
d. Tidak mengandung bahan yang tergolong obat keras atau narkotika
Pasal 30
(1) Pendaftaran Obat Tradisional yang dimaksud dalam pasal 3 dibatalkan apabila terjadi salah satu dari hal-hal berikut:
a.    Obat Tradisional yang bersangkutan tidak lagi memenuhi ketentuan Pasal 23;
b.    Penandaan Obat Tradisional yang bersangkutan menyimpang dari yang disetujui sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32;
c.    Melanggar ketentuan Pasal 40;
d.    Selama 2 (dua) tahun berturut -turut lndustri Obat Tradisional atau lndustri Kecil Obat Tradisional tidak menyampaikan informasi yang dimaksud Pasal 29;
e.    Atas permintaan perusahaan yang bersangkutan.





Bahan Kimia Obat
Bahan Kimia Obat (BKO) atau zat-zat kimia yang merupakan bahan utama obat kimiawi. 4 Juni 2009 Badan POM mengumumkan 60 item obat tradisionil yang ternyata berisi bahan kimia obat dan memerintahkan penarikan obat-obat tersebut.
Sebagian obat tradisional tersebut memang terdaftar dan memiliki nomor izin edar, tetapi ada juga yang hanya terdaftar tetapi tidak memiliki izin edar serta  yang mencantumkan nomor pendaftaran fiktif (di samping tidak terdaftar)
Menurut temuan Badan POM, obat tradisional yang sering dicemari BKO umumnya adalah obat tradisional yang digunakan pada pegal lini/encok/rematik, pelangsing, peningkat stamina/obat kuat pria, kencing manis, dan sesak napas.
Masyarakat dihimbau agar tidak mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung bahan kimia seperti:
•    Sibutramin Hidroklorida,
•    Sildenafil Sitrat,
•    Asam Mefenamat,
•    Siproheptadin,
•    Fenilbutason,
•    Prednison,
•    Metampiron,
•    Teofilin dan
•    Parasetamol.
Sebagai contoh, BPOM hanya menyebutkan bahwa penggunaan sibutramin hidroklorida tanpa pengawasan dokter justru dapat meningkatan tekanan darah (hipertensi), meningkatnya denyut jantung, sulit tidur, kejang-kejang, dan penglihatan kabur.
Sildenafil sitrat yang biasa digunakan dalam Viagra sebagai pendongkrak gairah seksual, bila pemakaiannya tanpa pengawasan dokter dan dosis terukur, berpotensi menyebabkan :
•    sakit kepala,
•    pusing-pusing,
•    muka merah,
•    mual-mual,
•    nyeri perut,
•    gangguan penglihatan,
•    nyeri dada, jantung berdebar-debar, dan bahkan kematian.
Sanksi terhadap Pelanggaran
Untuk melindungi masyarakat dari bahaya akibat penggunaan obat tradisional yang dicemari BKO, Badan POM RI telah memberikan peringatan keras kepada produsen yang bersangkutan dan memerintahkan segera menarik peredaran produk serta memusnahkannya.
Bila peringatan tersebut tidak ditanggapi, Badan POM dapat membatalkan izin edar produk dimaksud bahkan mengajukanya ke pengadilan.
Tindakan produsen dan pihak-pihak yang mengedarkan produk obat tradisional dengan menambah BKO telah melanggar UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Kegiatan memproduksi dan atau mengedarkan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan yang mengandung Bahan Kimia Obat, melanggar Undang Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dengan “Pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah)”
Undang Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang dapat dikenakan sanksi dengan “Pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak 2 (dua) miliar rupiah”
Pembungkus wadah dan penandaan
Pasal 31
Wadah Obat Tradisional harus terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi mutu dan cukup melindungi isinya.
Pasal 32
(1)    Dalam persetujuan pendataran yang dimaksud dalam Pasal 3 ditetapkan penandaan
yang disetujui.
(2)    Dalam Pembungkus, wadah, etiket dan brosur obat tradisional wajib dicantumkan.



Penandaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 33
(1)    Pada pembungkus, wadah atau etiket dan brosur Obat Tradisional Indonesia harus dicantumkan kata “JAMU” yang terletak dalam lingkaran dan ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri;
(2)     Kata "JAMU" yang dimaksud dalam ayat (1) harus jelas dan mudah dibaca, dan ukuran huruf sekurang-kurangaya tinggi 5 (lima) milimeter dan tebal ½ (setengah) milimeter dicetak dengan warna hitam di atas warna putih atau warna lain yang menyolok.
(3)     Pada pembungkus, wadah atau etiket dan brosur Obat Tradisional Lisensi harus dicantumkan lambang daun yang terletak dalam lingkaran dan ditempatkan pada bagian atas sebelah kiri.
(4)    Lambang daun yang dimaksud dalam ayat (3) harus jelas dengan ukuran sekurang-kurangnya lebar 10 (sepuluh) milimeter dan tinggi 10 (sepuluh) milimeter, warna hitam di atas dasar putih atau warna lain yang menyolok dengan bentuk dan rupa seperti tercantum dalam Lampiran 46 Peraturan ini.
Pasal 34
Penandaan yang tercantum pada pembungkus, wadah, atiket dan atau brosur harus berisi informasi tentang :
•    Nama obat tradisional atau nama dagang;
•    Komposisi;
•    Bobot, isi atau jumlah obat tiap wadah;
•    Dosis pemakaian;
•    Khasiat atau kegunaan;
•    Kontra indikasi (bila ada);
•    Kedaluwarsa;
•    Nomor pendaftaran;
•    Nomor kode produksi;
•    Nama industri atau alamat sekurang-kurangaya nama kota dan kata “INDONESIA";
Untuk Obat Tradisional Lisensi harus dicantumkan juga:
•    Nama dan alamat industri
•    Pemberi lisensi;
•    Sesuai dengan yang disetujui pada pendaftaran.

Pasal 35
Penandaan yang dimaksud dalam Pasal 34, harus tidak rusak oleh air, gosokan, atau pengaruh sinar matahari.
Pasal 36
(1)    Penandaan yang dimaksud dalam Pasal 34 harus ditulis dalam bahasa Indonesia dengan huruf latin.
(2)    Untuk keperluan ekspor, di samping ketentuan yang dimaksud dalam ayat (1) dapat ditambahkan penandaan dalam bahasa dan huruf lain, dengan pengertian bahwa isi dan maksudnya harus sama dengan penandaan yang ditulis dalam bahasa Indonesia.
Pasal 37
Nama bahan dalam komposisi dimaksud dalam Pasal 34 huruf b harus ditulis dengan tata nama Latin menurut Farmakope Indonesia Ekstra Farmakope Indonesia atau buku lain yang ditetapkan oleh Menteri
Pasal 39
(1)     Industri Obat Tradisional atau lndustri Kecil Obat Tradisional dilarang memproduksi :
a.    Segala jenis obat tradisional yang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat obat;
b.    Obat tradisional dalam bentuk supositoria, intravaginal, tetes mata atau sediaan parenteral 
c.    Obat tradisional dalam bentuk cairan obat dalam yang mengandung etanol dengan kadar lebih dari 1%.
(2)    lndustri Kecil Obat Tradisional dilarang memproduksi Obat Tradisional Lisensi.
Pasal 40
Obat Tradisional tidak boleh mengandung bahan lain yang tidak tercantum dalam komposisi sebagaimana yang dilaporkan dalam permohonan pendaftaran.
Pasal 41
Dilarang mempromosikan obat tradisional;
a. Dengan cara atau keterangan yang menyesatkan;
b. Dengan informasi yang menyimpang dari informasi yang disetujui dalam pendaftaran.


JAMU ILEGAL MARAK DI BANTEN
Kompas, Selasa, 22 Maret 2011

Peraturan Dasar Undang Undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Pengobatan Tradisional
adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Obat Tradisional
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
“Sedian farmasi yang berupa obat tradisional dan kosmetika serta alat kesehatan harus memenuhi standar dan atau persyaratan yang ditentukan”
Kecenderungan masyarakat untuk kembali ke alam (”Back to Nature”) dalam memelihara kesehatan tubuh dengan memanfaatkan obat bahan alam yang tersedia melimpah di tanah air ini membuatindustri di bidang obat tradisional berusaha meningkatkan kapasitas produksinya. Berkembangnya pasar bagi peredaran obat tradisional ini juga berperan dalam tumbuhnya industri baru di bidang obat tradisional maupun meningkatnya peredaran obat tradisional yang berasal dari negara lain. Kecenderungan kembali ke alam ini didasari alasan umum bahwa obat bahan alam merupakan bahan yang aman digunakan dan mudah didapat.
Badan POM selaku badan yang memiliki otoritas didalam pengawasan obat dan makanan di Indonesia, terus berupaya untuk memenuhi keinginan masyarakat dengan meningkatkan perannya didalam melindungi masyarakat dari peredaran obat tradisional yang tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan. Disamping itu Badan POM juga berperan dalam membina industri maupun importir/distributor secara komprehensif mulai dari pembuatan, peredaran serta distribusi, agar masyarakat terhindar dari penggunaan obat tradisional yang berisiko bagi pemeliharaan kesehatan. Pengawasan yang dilakukan oleh Badan POM dimulai sebelum produk beredar yaitu dengan evaluasi produk pada saat pendaftaran (pre marketing evaluation / product safety evaluation), inspeksi sarana produksi sampai kepada pengawasan produk di peredaran (post marketing surveillance).

Pengertian Jamu/ Usaha Jamu, Berdasarkan :
Permenkes RI No. 246/Menkes/Per/V/1990
Usaha jamu racikan adalah suatu usaha peracikan,pencampuran dan atau pengolahan obat tradisonal dalam bentukrajangan, serbuk, cairan, pilis, tapel atau parem dengan skala kecil,dijual di satu tempat tanpa penandaan dan atau merk dagang.Sedangkan Usaha jamu gendong adalah suatu usaha peracikan,pencampuran, pengolahan dan pengedaran obat tradisonal dalambentuk, cairan, pilis, tapel, tanpa penandaan dan atau merk dagangserta dijajakan untuk langsung digunakan.
Berdasarkan Harian KOMPAS, selasa, 22 Maret 2011
Badan Pengawas Obat dan Makanan di Serang, Banten, menemukan banyak produk jamu dan kosmetik illegal yang beredar di pasaran. Selama Januari- Februari 2011, BPOM menyita 84 jenis jamu dan kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahaya di Serang. Berdasarkan pengujian Badan POM, pada umumnya jamu illegal yang ditemukan mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). Fungsi BKO yang ada di obat menghilang rasa sakit, tetapi sesuai aturan batas dosis yang aman. Namun, kalau pada jamu, dosisnya tidak jelas. Tak ada yang menjamin bahan kimia yang ditambahkan pada jamu itu tidak kadaluarsa dan di dapat dari sumber jelas. Kepala Seksi Pemeriksaan, Penyidikan, Sertifikasi, dan Layanan Informasi Konsumen Balai POM diSerang mengatakan, BKO yang ditemukan pada jamu illegal, antara lain, adalah:
•    Methampyrone
•    Prednisone
•    Dexametazon
. Apabiladosisnya tidak terkontrol, BKO pada jamu illegal yang beredar di pasaran dapat menggumpalkan darah serta mengganggu fungsi hati, ginjal, dan hormone.
Alasan Penggunaan dan Akibat Penambahan Bahan Kimia Obat pada sediaan Obat Tradisional berupa Jamu
Sampai saat ini Badan POM masih menemukan beberapa produk obat tradisional yang di dalamnya dicampuri bahan kimia obat(BKO). BKO di dalam obat tradisional inilah yang menjadi selling point bagi produsen. Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya pengetahuan produsen akan bahaya mengkonsumsi bahan kimia obat secara tidak terkontrol baik dosis maupun cara penggunaannya atau bahkan semata-mata demi meningkatkan penjualan karena konsumen menyukai produk obat tradisional yang bereaksi cepat pada tubuh. Konsumen yang tidak menyadari adanya bahaya dari obat tradisional yang dikonsumsinya, apalagi memperhatikan adanya kontra indikasi penggunaan beberapa bahan kimia bagi penderita penyakit tertentu maupun interaksi bahan obat yang terjadi apabila pengguna obat tradisional sedang mengkonsumsi obat lain, tentunya sangat  membahayakan. Untuk itulah Badan POM secara berkesinambungan melakukan pengawasan yang antara lain dilakukan melalui inspeksi pada sarana distribusi serta pengawasan produk di peredaran dengan cara sampling dan pengujian laboratorium terhadap produk yang beredar.
Informasi adanya BKO didalam obat tradisional juga bisa diperoleh berdasarkan laporan / pengaduan konsumen maupun laporan dari Yayasan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (Yabpeknas). Menurut temuan Badan POM, obat tradisional yang sering dicemari BKO umumnya adalah obat tradisional yang digunakan pada:
Klaim kegunaanObat tradisional    BKO yang sering ditambahkan
Pegal linu / encok /rematik    Fenilbutason, antalgin, diklofenak sodium,piroksikam, parasetamol, prednison, ataudeksametason
Pelangsing    Sibutramin hidroklorida
Peningkat stamina / obat kuat pria    Sildenafil Sitrat
Kencing manis / diabetes    Glibenklamid
Sesak nafas/ asma    Teofilin

Bahaya macam-macam BKO yang sering dicampurkan kedalam obat tradisional sebagai berikut :
1. Fenilbutazon
Efek samping :
•    Timbul rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, diare,kadang pendarahan dan tukak, reaksi hipersensifitas terutama angio edema dan bronkospasme, sakit kepala, pusing, vertigo, gangguan pendengaran, fotosensifitas dan hematuria.
•    Paroritis, stomatitis, gondong, panareatitis, hepatitis, nefritis, gangguan penglihatan, leukopenia jarang, trombositopenia, agranulositosis, anemia aplastik, eritema multifoema 9 syndroma Steven Johnson, nekrolisis epidermal toksis (lyll), toksis paru-paru.
2. Antalgin (Metampiron)
Efek samping: Pada pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan agranulositosis.
3. Deksametason
Efek Samping :
•    Glukokortikoid meliputi diabetes dan osteoporosis yang berbahayabagi usia lanjut. Dapat terjadi gangguan mental, euphoria dan myopagh. Pada anak-anak kortikosteroid dapat menimbulkangangguan pertumbuhan, sedangkan pada wanita hamil dapatmempengaruhi pertumbuhan adrenal anak.
•    Mineralokortikoid adalah hipertensi, pretensi Natrium dan cairanserta hypokalemia.4. PrednisonEfek samping :
•    Gejala saluran cerna : mual, cegukan, dyspepsia, tukak peptic,perut kembang, pancreatitis akut, tukak oesofagus, candidiasis.
•    Gejala musculoskeletal : miopatiproximal, osteoporosis,osteonekrosis avaskuler.
•    Gejala endokrin : gangguan haid, gangguan keseimbangan Nitrogen dan kalsium, kepekaan terhadap dan beratnya infeksi bertambah.
•    Gejala neuropsikiatri : euphoria, ketergantungan psikis, depresi, insomnia, psikosis, memberatnya shizoprenia dan epilepsy.
•    Gejala pada mata : glaucoma, penipisan kornea dan sclera, kambuhnya infeksi virus atau jamur di mata.
•    Gejala lainnya : gangguan penyembuhan, atrofi kulit, lebam, acne, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, leukositosis, reaksi hipersensitif (termasuk anafilaksis), tromboemboli, lesu.
5. Teofilin
Efek samping : Takikardia, palpitasi, mual, gangguan saluran cerna, sakit kepala, insomnia dan aritmia.
6. Hidroklortiazid (HCT)
Efek samping : Hipotensi postural dan gangguan saluran cerna yangringan, impotensi (reversible bila obat dihentikan), hipokalimia,hipomagnesemia, hipoatremia, hiperkalsemia, alkalosis, hipokloremik,hiperurisemia, pirai, hiperglikemia dan peningkat kadar kolesterolplasma.
7. Furosemid
Efek samping : Hiponatremia, hipokalemia, hipomagnesia, alkalosis,hipokloremik, ekskresi kalsium meningkat, hipotensi, gangguan salurancerna, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia, kadar kolesterol dantrigliserida plasma meningkat sementara.
8. Glibenklamid
Efek samping :
•    Umumnya ringan dan frekuensinya rendah diantaranya gejala saluran cerna dan sakit kepala.
•    Gejala hematology trombositopeni dan agranulositosis.

9. Siproheptadin
Efek samping : Mual, muntah, mulut kering, diare, anemia hemolitik,leukopenia, agranulositosis dan trombositopenia.
10. Chlorpeniramin maleat (CTM)
Efek samping : Sedasi, gangguan saluran cerna, efek anti muskarinik,hipotensi, kelemahan otot, tinitus, euphoria, nyeri kepala, stimulasiSSP, reaksi alergi dankelainan darah.
11. Parasetamol
Efek samping : Jarang, kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitisakut dan kerusakan hati setelah over dosis.
12. Diclofenak sodium
Efek samping :
•    Gangguan terhadap lambung, sakit kepala, gugup, kulit kemerahan, bengkak, depresi, ngantuk tapi tidak bias tidur, pandangan kabur, gangguan mata, tinitus, pruritus.
•    Untuk hipersensitif : menimbulkan gangguan ginjal, gangguan darah.
13. Sildenafil Sitrat
Efek samping : Dyspepsia, sakit kepala, flushing, pusing, gangguanpenglihatan, kongesti hidung, priapisme dan jantung.
14. Sibutramin Hidroklorida
Efek samping: Dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantungserta sulit tidur.

Mengingat bahaya yang ditimbulkan sangat besar makapemerintah kemudian mengeluarkan Permenkes RI No.246/Menkes/Per/V/1990 yang mengatur larangan produksi Industri Obat Tradisional/Industri Kecil Obat Tradisional dengan kandungan :
•    Segala jenis Obat Tradisional yang mengandung bahan kimiahasil isolasi atau sintetik yg berkhasiat obat (BKO).
•    Obat Tradisional dalam bentuk supositoria, intravaginal, tetesmata atau sediaan parenteral.
•    Obat Tradisional dalam bentuk cairan obat dalam ygmengandung etanol dgn kadar > 1 %.
•    Industri Kecil Obat Tradisional dilarang memproduksi ObatTradisional Lisensi.
•    Obat Tradisional tidak boleh mengandung bahan lain yang tidaktercantum pada komposisi sesuai yang dilaporkan pada permohonan pendaftaran.
•    Obat Tradisional pelancar haid dan sejenisnya tidak boleh mengandung simplisia Angelica sinensis, Radix dan Linguistici Rhizoma.
•    Promosi : tidak boleh degan cara menyesatkan dan informasi ygmenyimpang dari saat pendaftaran .
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (CPOTB)
berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Nomor HK.03.1.23.06.11.5629 TAHUN 2011

CPOTB adalah bagian dari Pemastian Mutu yang memastikanbahwa obat tradisional dibuat dan dikendalikan secara konsisten untukmencapai standar mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dandipersyaratkan dalam izin edar dan Spesifikasi produk. CPOTB mencakup produksi dan pengawasan mutu. Persyaratan dasar dari CPOTB adalah:
a)     Semua proses pembuatan obat tradisional dijabarkan dengan jelas,dikaji secara sistematis berdasarkan pengalaman dan terbuktimampu secara konsisten menghasilkan obat tradisional yangmemenuhi persyaratan mutu dan spesifikasi yang telah ditetapkan;
b)     Tahap proses yang kritis dalam proses pembuatan, pengawasandan sarana penunjang serta perubahannya yang signifikan divalidasi;
c)     Tersedia semua sarana yang diperlukan untuk CPOTB termasuk:
•    Personil yang terkualifikasi dan terlatih;
•    Bangunan dan sarana dengan luas yang memadai;
•    Peralatan dan sarana penunjang yang sesuai;
•    Bahan, wadah dan label yang benar;
•    Prosedur dan instruksi yang disetujui;
•    Tempat penyimpanan dan transportasi yang memadai.
d)     Prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk instruksi dengan bahasa yang jelas, tidak bermakna ganda, dapat diterapkan secara spesifik pada sarana yang tersedia;
e)     Operator memperoleh pelatihan untuk menjalankan prosedur secara benar;
f)     Pencatatan dilakukan secara manual atau dengan alat pencatat selama pembuatan yang menunjukkan bahwa semua langkah yang dipersyaratkan dalam prosedur dan instruksi yang ditetapkan benar-benar dilaksanakan dan jumlah serta mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Tiap penyimpangan dicatat secara lengkap dan diinvestigasi;
g)     Catatan pembuatan termasuk distribusi yang memungkinkan penelusuran riwayat bets secara lengkap, disimpan secara komprehensif dan dalam bentuk yang mudah diakses;
h)     Penyimpanan dan distribusi obat tradisional yang dapat memperkecil risiko terhadap mutu obat tradisional;
i)     Tersedia sistem penarikan kembali bets obat tradisional mana pundari peredaran; dan
j)    Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu diinvestigasi serta dilakukan tindakan perbaikan yang tepat dan pencegahan pengulangan kembali keluhan.

PENGAWASAN MUTU
Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOTB yang berhubungan dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan dan bahwa bahanyang belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan memenuhi syarat. Setiap industri obat tradisional hendaklah mempunyai fungsi pengawasan mutu. Fungsi ini hendaklah independen dari bagian lain.
Sumber daya yang memadai hendaklah tersedia untuk memastikan bahwa semua fungsi Pengawasan Mutu dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat diandalkan. Persyaratan dasar dari pengawasan mutu adalah bahwa:
a)    Sarana dan prasarana yang memadai, personil yang terlatih dan prosedur yang disetujui tersedia untuk pengambilan sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi, dan bila perlu untuk pemantauan lingkungan sesuai dengan tujuan CPOTB;
b)     Pengambilan sampel bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi dilakukan oleh personil dengan metode yang disetujui oleh Pengawasan Mutu;
c)     Metode pengujian disiapkan dan divalidasi (bila perlu);
d)     Pencatatan dilakukan secara manual atau dengan alat pencatat selama pembuatan yang menunjukkan bahwa semua langkah yang dipersyaratkan dalam prosedur pengambilan sampel, inspeksi dan pengujian benar-benar telah dilaksanakan Tiap penyimpangan dicatat secara lengkap dan diinvestigasi;
e)    Produk jadi berisi bahan atau ramuan bahan yang dapat berupa bahan nabati, bahan hewani, bahan mineral, sediaansarian (galenik), atau campuran dari bahan-bahan tersebutdengan komposisi kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan yangdisetujui pada saat pendaftaran, serta dikemas dalam wadahyang sesuai dan diberi label yang benar;
f)     Dibuat catatan hasil pemeriksaan dan analisis bahan awal,bahan pengemas, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi secara formal dinilai dan dibandingkan terhadapspesifikasi; dang) sampel pertinggal bahan awal dan produk jadi disimpan dalam jumlah yang cukup untuk dilakukan pengujian ulang bila perlu.Sampel produk jadi disimpan dalam kemasan akhir kecualiuntuk kemasan yang besar
Pengawasan Mutu secara menyeluruh juga mempunyai tugas lain,antara lain menetapkan, memvalidasi dan menerapkan semua prosedurpengawasan mutu, mengevaluasi, mengawasi, dan menyimpan bakupembanding, memastikan kebenaran label wadah bahan dan produk,memastikan bahwa stabilitas dari zat aktif dan produk jadi dipantau,mengambil bagian dalam investigasi keluhan yang terkait dengan mutuproduk, dan ikut mengambil bagian dalam pemantauan lingkungan.Semua kegiatan tersebut hendaklah dilaksanakan sesuai denganprosedur tertulis dan jika perlu dicatat. Personil Pengawasan Mutuhendaklah memiliki akses ke area produksi untuk melakukan pengambilansampel dan investigasi bila diperlukan.

PENGKAJIAN MUTU PRODUK
Pengkajian mutu produk secara berkala hendaklah dilakukanterhadap semua obat tradisional terdaftar, termasuk produk ekspor,dengan tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian darispesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi, untuk melihattren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produkdan proses. Pengkajian biasanya dilakukan tiap tahun dandidokumentasikan, dengan mempertimbangkan hasil kajian ulangsebelumnya dan hendaklah meliputi paling sedikit :
a) kajian terhadap bahan awal dan bahan pengemas yang digunakanuntuk produk, terutama yang dipasok dari sumber baru;
b) kajian terhadap pengawasan selama-proses yang kritis dan hasilpengujian produk jadi;
c) kajian terhadap semua bets yang tidak memenuhi spesifiksasi yangditetapkan dan investigasi yang dilakukan;
d) kajian terhadap semua penyimpangan atau ketidaksesuaian yangsignifikan, dan efektivitas hasil tindakan perbaikan danpencegahan;
e) kajian terhadap semua perubahan yang dilakukan terhadap prosespengolahan;
f) kajian terhadap hasil program pemantauan stabilitas dan segalatren yang tidak diinginkan;
g) kajian terhadap semua produk kembalian, keluhan dan penarikanobat tradisional yang terkait dengan mutu produk, termasukinvestigasi yang telah dilakukan; dan
h) kajian terhadap status kualifikasi peralatan dan sarana yangrelevan misal sistem tata udara (HVAC), air, gas bertekanan, dan lain lain;
Industri obat tradisional dan pemegang izin edar, bila berbeda,hendaklah melakukan evaluasi terhadap hasil kajian, dan suatu penilaian hendaklah dibuat untuk menentukan apakah tindakan perbaikan dan pencegahan ataupun validasi ulang hendaklah dilakukan.
Alasan tindakan perbaikan hendaklah di dokumentasikan. Tindakan pencegahan dan  perbaikan yang telah disetujui hendaklah diselesaikan secara efektif dan tepat waktu. Hendaklah tersedia prosedur manajemen untuk manajemen yang sedang berlangsung dan pengkajian aktivitas serta efektivitas prosedur tersebut yang diverifikasi pada saat inspeksi diri. Bila dapat dibenarkan secara ilmiah, pengkajian mutu dapat dikelompokkan menurut jenis produk, misal sediaan padat, sediaan cair, dan lain-lain. Bila pemilik izin edar bukan industri obat tradisional, maka perlu ada suatu Kesepakatan Teknis dari semua pihak terkait yang menjabarkan siapa yangbertanggung jawab untuk melakukan kajian mutu. Kepala Manajemen Mutu (Pemastian Mutu), yang bertanggung jawab untuk melakukan sertifikasi bets, bersama dengan pemilik izin edar hendaklah memastikan bahwa pengkajian mutu dilakukan tepat waktu dan akurat.
MANAJEMEN RISIKO MUTU
Manajemen risiko mutu adalah suatu proses sistematis untukmelakukan penilaian, pengendalian dan pengkajian risiko terhadap mutusuatu produk. Hal ini dapat diaplikasikan secara proaktif maupunretrospektif. Manajemen risiko mutu hendaklah memastikan bahwa:
a) evaluasi risiko terhadap mutu dilakukan berdasarkan pengetahuansecara ilmiah, pengalaman dengan proses dan pada akhirnyaterkait pada perlindungan konsumen; dan 
b) tingkat usaha, formalitas dan dokumentasi dari proses manajemenrisiko mutu sepadan dengan tingkat risiko.IV.
Sanksi Terhadap Produksi Obat Tradisional Yang Mengandung BKO Berdasarkan Peraturan Kepala BPOM RI No. HK.00.51.1.23.3516Tentang Izin Edar Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, SuplemenMakanan dan Makanan Yang Bersumber, Mengandung, Dari BahanTertentu Dan atau Mengandung Alkohol pasal 7 ayat 1 dan 2 , sanksi-sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah :
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam peraturan ini dapat dikenaisanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali;
b. penghentian sementara kegiatan produksi dan distribusi;
c. pembekuan dan/atau pembatalan Surat Persetujuan;
d. penarikan produk dari peredaran dan pemusnahan.
(2) Selain dapat dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat pula dikenai sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tips identifikasi secara cepat adanya BKO di dalam obat tradisional.Yang dapat dilakukan secara cepat sebagai tindakan kewaspadaan terhadap obat tradisional yang tidak bermutu dan bahkan mungkin tidakaman adalah :
Apabila produk di klaim dapat menyembuhkan bermacam-macampenyakit.
Bila manfaat atau kerja obat tradisional dirasa sedemikian cepatnya terjadi (“cespleng”).

Makalah PAI Proses Terbentuknya Manusia

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.

Ciri-ciri Fisik
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan adanya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari).

 Bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat memengaruhinya, seperti gizi makanan. Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.
 
Sebuah kerangka manusia.

Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria.

Ciri-ciri Mental
Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar; hiu memiliki yang terbesar untuk ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi "berumahtangga" tertentu), perbandingan massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif.
 Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin. Pengenalan pola (mengenali susunan gambar dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa manusia mempunyai mental yang baik.
Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.

Asal Mula
Hewan terdekat dengan manusia yang masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua terdekat adalah gorila dan ketiga adalah orang utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa manusia hanya mempunyai persamaan populasi nenek moyang dengan hewan ini dan tidak diturunkan langsung dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan dasar DNA antara manusia dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan kurang dari 5%. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia bercabang dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu. Namun, laporan berita terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta tahun sudah menunjukkan percabangan dari garis silsilah kera, membuat gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut.
Berikut beberapa gejala penting dalam evolusi manusia:
•    Perluasan rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran volumnya, dua kali lipat perluasan otak simpanse dan gorila. Beberapa ahli antropologi, namun, mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang struktur otak lebih berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan.
•    Pengurangan gigi taring.
•    Penggerak bipedal (dua kaki)
•    Perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan bunyi kompleks atau dikenal sebagai bahasa vokal).

Bagaimana gejala-gejala ini berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa peran mereka dalam evolusi organisasi sosial dan kebudayaan kompleks, merupakan hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli antropologi ragawi saat ini. Selama tahun 1990an, variasi dalam DNA mitochondria manusia diakui sebagai sumber berharga untuk membangun ulang silsilah manusia dan untuk melacak perpindahan manusia awal. Berdasarkan perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa manusia modern diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal, sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi kedua di sepanjang Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan manusia).

Macam-macam kelompok agama telah menyatakan keberatan atas teori evolusi umat manusia dari sebuah nenek moyang bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai perbedaan pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan desain kepandaian untuk melihat pola pikir yang berlawanan.
Tubuh
penampilan fisik tubuh manusia adalah pusat kebudayaan dan kesenian. Dalam setiap kebudayaan manusia, orang gemar memperindah tubuhnya, dengan tato, kosmetik, pakaian, perhiasan atau ornamen serupa. Model rambut juga mempunyai pengertian kebudayaan penting. Kecantikan atau keburukan rupa adalah kesan kuat subyektif dari penampilan seseorang. Kebutuhan individu terhadap makanan dan minuman teratur secara jelas tercermin dalam kebudayaan manusia (lihat pula ilmu makanan). Kegagalan mendapatkan makanan secara teratur akan berakibat rasa lapar dan pada akhirnya kelaparan (lihat juga malnutrisi).
Kelahiran dan kematian
Kehidupan subyektif individu berawal pada kelahirannya, atau dalam fase kehamilan terdahulu, selama janin berkembang di dalam tubuh ibu. Kemudian kehidupan berakhir dengan kematian individu. Kelahiran dan kematian sebagai peristiwa luar biasa yang membatasi kehidupan manusia, dapat mempunyai pengaruh hebat terhadap individu tersebut. Kesulitan selama melahirkan dapat berakibat trauma dan kemungkinan kematian dapat menyebabkan rasa keberatan (tak mudah) atau ketakutan (lihat pula pengalaman hampir meninggal). Upacara penguburan adalah ciri-ciri umum masyarakat manusia, sering diinspirasikan oleh kepercayaan akan adanya kehidupan setelah kematian. Adat kebiasaan warisan atau penyembahan nenek moyang dapat memperluas kehadiran sang individu di luar rentang usia fisiknya.









BAB 2
PEMBAHASAN

Kelahiran Manusia
Terdapat banyak pokok persoalan yang disebutkan dalam Al-Qur'an yang mengundang manusia untuk beriman. Kadang-kadang langit, kadang-kadang hewan, dan kadang-kadang tanaman ditunjukkan sebagai bukti bagi manusia oleh Allah. Dalam banyak ayat, orang-orang diseru untuk mengalihkan perhatian mereka ke arah proses terciptanya mereka sendiri. Mereka sering diingatkan bagaimana manusia sampai ke bumi, tahap-tahap mana yang telah kita lalui, dan apa bahan dasarnya:

"Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (Al Qur'an, 56:57-59)

Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya
    (spermazoa).

2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.

3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.

4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.

Orang-orang yang hidup pada zaman kala Al Qur'an diturunkan, pasti mengetahui bahwa bahan dasar kelahiran berhubungan dengan mani laki-laki yang terpancar selama persetubuhan seksual. Fakta bahwa bayi lahir sesudah jangka waktu sembilan bulan tentu saja merupakan peristiwa yang gamblang dan tidak memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Akan tetapi, sedikit informasi yang dikutip di atas itu berada jauh di luar pengertian orang-orang yang hidup pada masa itu. Ini baru disahihkan oleh ilmu pengetahuan abad ke-20.
Setetes Mani
Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an :
"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?" (Al Qur'an, 75:36-37)
Fakta bahwa manusia tidak diciptakan dengan menggunakan keseluruhan air mani, tapi hanya sebagian kecil darinya, dinyatakan dalam Al Qur'an dengan ungkapan, "setetes mani yang ditumpahkan".



Campuran Dalam Air Mani
 Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur'an, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran:
"Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan." (Al Qur'an, 76:2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari "bahan campuran" ini:
"Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina." (Al Qur'an, 32:7-8)
Kata Arab "sulala", yang diterjemahkan sebagai "sari", berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti "bagian dari suatu kesatuan". Ini menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan firman dari Yang Berkehendak Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini ialah Pencipta manusia.

Jenis Kelamin Bayi
Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan. Namun kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur'an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan "dari air mani apabila dipancarkan".

"Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan." (Al Qur'an, 53:45-46)
   
 Kromosom Y membawa sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X berisi sifat-sifat kewanitaan. Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging".
     Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot, yang menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibuInformasi ini, yang ditemukan oleh embriologi modern, secara ajaib telah dinyatakan dalam Al Qur'an 14 abad yang lalu dengan menggunakan kata "'alaq", yang bermakna "sesuatu yang menempel pada suatu tempat" dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.

Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur'an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata "'alaq" dalam Al Qur'an:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah." (Al Qur'an, 96:1-3)
Arti kata "'alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel pada suatu tempat". Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.

Pembungkusan Tulang oleh Otot
Tahapan-tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu dipaparkan dalam Al Qur'an. Sebagaiman diuraikan dalam ayat ke-14 surat Al Mu'minuun, jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan ini dalam ayat: "…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging".
Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.
"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik" (Al Qur'an, 23:14)
Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur'an adalah benar kata demi katanya.
Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal.Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.


Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim
Dalam ayat ke-6 surat Az Zumar, disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam tiga kegelapanDalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Al Qur'an, 39:6)
Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran." (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
- Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.    
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.

Asal Usul Manusia menurut Islam
Kita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun iman yang enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Qur’an adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan.
"Kitab (Al Qur’an) in tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib....." (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)
Dengan memperhatikan ayat tersebut maka kita seharusnya tidak perlu berkecil hati menghadapi orang-orang yang menyangkal kebenaran keterangan mengenai asal usul manusia. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki unsur utama yang dijelaskan dalam Al Qur’an yaitu Iman kepada yang Ghaib. Ini sebenarnya tampak pula dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh mereka dalam menguraikan masalah tersebut yaitu selalu diawali dengan kata kemungkinan, diperkirakan, dsb. Jadi sebenarnya para ilmuwanpun ragu-ragu dengan apa yang mereka nyatakan.
Tahapan kejadian manusia :
a)    Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
b)    Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
c)    Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).
Empat komponen dalam diri manusia
Dalam diri manusia ada empat komponen yang nantinya akan menentukan siapa, bagaimana, dan seperti apa manusia tersebut. yang patut diketahui adalah, jarang sekali manusia yang memiliki empat komponen tersebut secara penuh. biasanya ada satu atau dua komponen yang kurang.
•    komponen pertama adalah fisik.
fisik atau tubuh kita adalah komponen yang pasti ada dalam setiap manusia. ada manusia yang dilahirkan dengan fisik sempurna dan ada juga yang dilahirkan dengan fisik tidak sempurna. bagi yang sempurna pun ada yang berparas tanpan atau menawan ada pula yang berparas biasa atau mungkin kurang. rambut, bentuk hidung, bentuk wajah, lekuk tubuh dan sebagainya akan sangat menentukan bentuk fisik seseorang. komponen ini lebih merupakan “given” dari sang pencipta. mungkin kita bisa merubah komponen ini, tapi bisanya tidak akan jauh dari aslinya. fisik bisa juga dalam bentuk fisik yang kuat atau fisik yang sakit sakitan. kita sebagai manusia harus menjaga agar fisik kita tetap dalam kondisi yang terbaik meski kita tidak bisa mengubah penampilan kita.
•    komponen kedua adalah otak.
otak disini dianalogikan dengan kecerdasan atau kepandaian seseorang. ada orang yang sangat cerdas dan ada orang yang mungkin bisa dikatakan bodoh. meski bodoh dan kecerdasan kadang bersifat relatif. berdasarkan beberapa penelitian, kecerdasan seseorang bisa ditingkatkan dengan belajar. mungkin yang tak bisa diubah adalah volume atau karakteristik otak kita. karena ini berhubungan dengan fisik. tapi proses yang ada di dalam otak bisa diperbaiki dengan pembelajaran.
•    komponen ketiga adalah lisan.
 lisan atau boleh saya katakan dengan komunikasi akan menentukan bagaimana seseorang akan berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. komunikasi juga akan menentukan proses transfer ilmu atau pengetahuan dari seseorang kepada orang lain. banyak orang yang sangat baik dalam berkomunikasi. tapi tak jarang pula orang pandai yang gagal mengungkapkan idenya karena kurang dalam komunikasi. komponen komunikasi juga bisa dipelajari oleh seseorang.

•    komponen keempat adalah spiritual.
saya lebih mengaitkan spiritual dengan agama atau keimanan seseorang. faktor ini akan sangat menentukan gerak dari faktor faktor lainnya. faktor ini merupakan faktor yang memberikan ruh kepada manusia dalam hidupnya. karena sangat pentingnya faktor ini maka tidak salah jika sebagai manusia harus mendorong faktor ini ke arah yang paling sempurna. sebagian besar kerusakan di muka bumi dilakukan oleh orang orang pintar yang tidak mempunya landasan spiritual yang bagus. sehingga semua tindakan mereka hanya didasarkan pada nafsu belaka.



BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Selama berada dalam rahim sang ibu, ia menyerap makanan yang dimakan oleh sang ibu. Hingga lahir ke dunia pun ia masih bergantung pada ASI, untuk pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal.
Munusia dikaruniakan oleh Allah akal untuk berfikir. Dengan akal, manusia mampu membedakan antara yang haq (benar) dengan yang bathil (salah). Dengan akal pula, manusia mampu merenungkan dan mengamalkan sesuatu yang benar tersebut. Dengan karunia akal, manusia diharapkan dapat memilah dan memilih nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan.
Disamping memiliki akal, manusia selalu terlahir dengan 3 naluri yang pasti ada dalam dirinya, yaitu :
Naluri untuk mensucikan sesuatu :  naluri untuk beragama dan menyebah sesuatu yang lebih dari pada dirinya.
Naluri untuk mempertahankan eksistensi diri :  manunia punya kecenderungan marah, sedih, senang dll.
Naluri untuk melestarikan dirinya : naluri kasih sayang.

Makalah Obat Antiasma dan Saluran Pernapasan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asma adalah salah satu penyakit saluran pernafasan, yakni keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
Dalam kaitannya dengan penerbangan dapat dibedakan penggunaan obat untuk penerbang dan awak pesawat lainnya dan penggunaan obat untuk para penumpang pesawat. Penggunaan obat baik obat bebas ataupun obat yang harus dengan obat dokter penggunaannya harus sepengetahuan dokter penerbangan begitupun halnya dalam penggunaan obat asma dan saluran pernafasan saat melakukan penerbangan.
Saat ini banyak sekali iklan-iklan obat bebas yang mengatakan bahwa produknya bebas efek samping, tidak menimbulkan ngantuk dan hal-hal lain yang dapat merangsang awak pesawat untuk melakukan self medication, hal ini tidak boleh terjadi sehingga diperlukan suatu komunikasi yang dilandasi keterbukaan dan kerjasama antara awak pesawat dengan dokter penerbangan. Oleh karena masalah tersebut, tentunya kita harus lebih memahami perihal obat-obat apa saja yang aman dikonsumsi dalam penerbangan, terutama obat asma dan saluran pernapasan. Apakah obat-obatan tersebut aman dikonsumsi pada saat melakukan penerbangan?

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah yang akan kita bahas, diantaranya:
1.    Apa yang dimaksud dengan asma dan saluran pernapasan?
2.    Apa saja macam-macam obat asma dan saluran pernapasan serta mekanisme kerja dan efek samping dari obat-obatan tersebut?
3.    Apakah obat asma dan saluran pernafasan boleh digunakan dalam penerbangan?
4.    Bagaimana rekomendasi FAA terhadap obat asma dan saluran pernapasan dalam penerbangan?
5.    Apa saja obat tradisional untuk pengobatan asma dan saluran pernapasan ?

1.3 Tujuan
1.    Memahami apa yang dimaksud asma dan saluran pernapasan.
2.    Mengetahui macam-macam obat asma dan saluran pernapasan beserta mekanisme kerja dan juga efek samping dari obat-obatan tersebut.
3.    mengetahui apakah obat asma dan saluran pernafasan boleh atau tidak digunakan dalam penerbangan.
4.    Mengetahui rekomendasi FAA terhadap obat asma dan saluran pernapasan dalam penerbangan.
5.    Mengetahui obat tradisional untuk pengobatan asma dan saluran pernapasan dalam penerbangan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Saluran Pernafasan
Saluran pernapasan dibagi dalam dua golongan utama:
1. Saluran pernapasan atas, terdiri dari lobang hidung, rongga hidung, faring, laring.
2. Saluran pernafasan bawah terdiri dari trachea, bronchi, bronchioles, alveoli dan membran alveoulerv – kapiler.
Ventilasi dan respirasi adalah dua istilah yang berbeda dan tidak boleh ditukar pemakaiannya. Ventilasi adalah pergerakan udara dari atmosfer melalui saluran pernapasan atas dan bawah menuju alveoli. Respirasi adalah proses dimana terjadi pertukaran gas pada membrane alveolar kapiler.
Infeksi saluran pernafasan adalah infeksi yang mengenai bagian manapun saluran pernafasan, mulai dari hidung, telinga tengah, faring, laring (bronkus bronkeolus) dan paru-paru.
Saluran pernafasan terdiri dari 2 bagian utama :
•    Saluran pernafasan atas
•    Saluran pernafasan bawah.
    Jenis-jenis infeksi saluran pernafasan atas : batuk pilek, faringitis, sinusitis, dan toksilitis.
    Jenis infeksi saluran pernafasan bawah : asma, bronchitis kronik, emfizema, bronkioklialis.

Cara (cheronic aspecific respiratory affections)
Mencakup semua penyakit saluran nafas yang berartikan penyumbatan (obstruksi) bronchi di sertai pengembangan mukosa (udema) dan sekresi dahak (sputum) berlebihan. Penyakit-penyakit tersebut meliputi berbagai bentuk penyakit beserta peralihannya. Yakni asma, bronchitis kronis, dan emfisema paru yang gejala klinisnya dapat saling menutupi (everlapping). Gejala terpentingnya antara lain sesak nafas (dispnoe) saat mengeluarkan tenaga, selama istirahat dan sebagai serangan akut, juga batuk kronis dengan pengeluaran dahak kental. Karena gangguan tersebut memiliki mekanisme pathofisiologi yang berbeda-bedaa dengan penanganan yang juga tidak sama.
Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.
1.    Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
2.    Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.
3.    Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
4.    Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:
a.    Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
b.    Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
c.    Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
d.    Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
e.    Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
5.    Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
6.    Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
7.    Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman difteri.
8.    Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
9.    Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
10.    Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
11.    Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.


2.2    Patofisiologis Asma
1.    Definisi Asma
Penyakit Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang mengandung arti “sulit bernapas”. Gejala awal dari timbulnya penyakit asma adalah adanya gejala sesak napas, batuk dan suara mengi (bengek) yang dikarenakan adanya penyempitan dan sumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada yang membuat saluran udara menjadi terhambat.
Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Umumnya seseorang yang menderita sesak napas atau asma bersifat sementara dan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau tanpa bantuan obat.

    Gejala-Gejala Munculnya Penyakit Asma
Seseorang bisa diduga terserang penyakit asma jika mengeluarkan tanda atau gejala seperti di bawah ini.
1. Ketika sedang bernafas sering mengeluarkan bunyi lenguhan. Namun perlu digarisbawahi bahwa tidak semua penderita asma nafasnya selalu bersuara.
2. Nafas sering menjadi sesak karena organ pernafasan menjadi sempit.
3. Batuk yang tiada henti terutama di waktu malam atau ketika cuaca sedang dingin.
4. Dada terasa sesak dan menjadi sempit, terutama pada bagian paru-paru.
5. Karena nafas terganggu, maka ketika sedang berbicara tidak bisa lancar dan tidak bisa mengatur jalannya pernafasan dengan baik.
    Penyebab Terjadinya Penyakit Asma
Istilah penyebab asma sebenarnya kurang tepat karena sampai saat ini penyebab asma belum diketahui. Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli di bidang asma untuk menerangkan sebab terjadinya asma, namun belum satu pun teori atau hipotesis yanga dapat diterima atau disepakati semua para ahli.
Meskipun demikian yang jelas saluran pernapasan penderita asma memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas). Asap rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan asma tetapi pada penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan serangan.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara.
Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:
•    kontraksi otot polos
•    peningkatan pembentukan lendir
•    perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin.Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

2.3 Obat Asma dan Saluran Pernapasan
Pengertian obat-obat respiratorik ( Obat saluran pernapasan) : Obat yang bekerja dan mempengaruhi  sistem pernafasan
Bentuk sediaan yang tersedia bisa berupa : tablet / kapsul, tablet lepas lambat, sirup dan drop, balsam, inhaler, tetes hidung, nebulizer, dll
Jenis-jenis obat-obat saluran pernapasan. Dapat dibedakan berdasar :
1.  Tujuan Pemberian :
    anti asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis)
    obat anti batuk dan pilek
    golongan dekongestan dan obat hidung lain

2. Efek Terhadap Organ Saluran Pernafasan
    Bronkodilator (Obat yang melebarkan saluran nafas)
    Anti inflamasi
    Penekan sekresi dan edema

A.    Golongan Saluran Pernapasan
1. Antihistaminika.
Semua antihistamin memberikan manfaat potensial pada terapi alergi nasal, rhinitis alergik. Sifat antikolinergik pada kebanyakan antihistamin menyebabkan mulut kering dan pengurangan sekresi, membuat zat ini berguna untuk mengobati rhinitis yang ditimbulkan oleh flu. Antihistamin juga mengurangi rasa gatal pada hidung yang menyebabkan penderita bersin banyak obat-obat flu yang dapat dibeli bebas mengandung antihistamin, yang dapat menimbulkan rasa mengantuk.
Contoh obat : Difenhidramin,Kloerfenilamen maleat,Fenotiasin : Prometazine,Timeprazine
Turunan piperazine : hydroxyzine
2. Obat-obat batuk
Antitussiva (L . tussis = batuk) digunakan untuk pengobatan batuk sebagai gejala dan dapat di bagi dalam sejumlah kelompok dengan mekanisme kerja yang sangat beraneka ragam, yaitu :
    Zat pelunak batuk (emolliensia, L . mollis = lunak ), yang memperlunak rangsangan batuk, melumas tenggorokan agar tidak kering, dan melunakkan mukosa yang teriritasi. Banyak digunakan syrup (thyme dan althea), zat-zat lender (infus carrageen)
    Ekspoktoransia (L . ex = keluar, pectus = dada) : minyak terbang, gualakol, radix ipeca (dalam tablet / pelvis doveri) dan ammonium klorida (dalam obat batuk hitam) zat-zat ini memperbanyak produksi dahak ( yang encer). Sehingga mempermudah pengeluarannya dengan batuk.
    Mukolotika : asetilsistein, mesna, bromheksin, dan ambroksol, zat-zat ini berdaya merombak dan melarutkan dahak ( L . mucus = lender, lysis = melarutkan), sehingga viskositasnya dikunrangi dan pengeluarannya dipermudah.
    Antitussiv : dexrometorphan

3. Inhalasi
inhalasi adalah suatu cara penggunaan adrenergika dan korrtikosteroida yang memberikan beberapa keuntungan dibandingkan pengobatan per oral. Efeknya lebih cepat, dosisnya jauh lebih rendah dan tidak diresorpsi ke dalam darah sehingga resiko efek sampingnya ringan sekali. Dalam sediaan inhalasi, obat dihisap sebagai aerosol (nebuhaler) atau sebagai serbuk halus (turbuhaler).
Inhalasi dilakukan 3-4 kali sehari 2 semprotan, sebaiknya pada saat-saat tertentu, seperti sebelum atau sesudah mengelularkan ternaga, setelah bersentuhan dengan zat-zat yang merangsang (asap rokok, kabut, alergan, dan saat sesak napas).
Contoh obat : minyak angin (aromatis), Metaproterenol
B.    Antiasma dan Bronkodilator
1. Agonis Reseptor Beta-2 Adrenergik
Termasuk didalamnya adalah formoterol dan salmeterol yang mempunyai durasi kerja panjang lebih dari 12 jam. Cara kerja obat beta2-agonis adalah melalui aktivasi reseptor beta2-adrenergik yang menyebabkan aktivasi dari adenilsiklase yang meningkatkan konsentrasi siklik AMP . Beta2-agonis long acting inhalasi menyebabkan relaksasi otot polos saluran nafas, meningkatkan klirens mukosiliar, menurunkan permeabilitas vaskuler dan dapat mengatur pelepasan mediator dari sel mast dan basofil. Juga menghambat reaksi asma segera dan lambat setelah terjadi induksi oleh alergen, dan menghambat peningkatan respon saluran nafas akibat induksi histamin. Walaupun posisi beta2-agonis inhalasi long acting masih belum ditetapkan pasti dalam penatalaksanaan asma, studi klinis mendapatkan bahwa pengobatan kronis dengan obat ini dapat memperbaiki skor gejala, menurunkan kejadian asma nokturnal, memperbaiki fungsi paru dan mengurangi pemakaian beta2-agonis inhalasi short acting.
Efek sampingnya adalah stimulasi kardiovaskuler, tremor otot skeletal dan hipokalemi. Mekanisme aksi dari long acting beta2-agonis oral, sama dengan obat inhalasi. Obat ini dapat menolong untuk mengontrol gejala nokturnal asma. Dapat dipakai sebagai tambahan terhadap obat kortikosteroid inhalasi, sodium kromolin atau nedokromil kalau dengan dosis standar obat-obat ini tidak mampu mengontrol gejala nokturnal. Efek samping bisa berupa stimulasi kardiovaskuler, kelemahan dan tremor otot skeletal.
2.    Kortikosteroid
    Rute pemberian bisa secara inhalasi ataupun sistemik (oral atau parenteral).
Mekanisme kerja antiinflamasi dari kortikosteroid belum diketahui secara pasti. Beberapa yang ditawarkan adalah berhubungan dengan metabolisme asam arakidonat, juga sintesa leukotrien dan prostaglandin, mengurangi kerusakan mikrovaskuler, menghambat produksi dan sekresi sitokin, mencegah migrasi dan aktivasi sel radang dan meningkatkan respon reseptor beta pada otot polos saluran nafas.
    Studi tentang kortikosteroid inhalasi menunjukkan kegunaannya dalam memperbaiki fungsi paru, mengurangi hiperrespon saluran nafas, mengurangi gejala, mengurangi frekuensi dan beratnya eksaserbasi dan memperbaiki kualitas hidup. Dosis tinggi dan jangka panjang kortikosteroid inhalasi bermanfaat untuk pengobatan asma persisten berat karena dapat menurunkan pemakaian koetikosteroid oral jangka panjang dan mengurangi efek samping sistemik.
    Untuk kortikosteroid sistemik, pemberian oral lebih aman dibanding parenteral. Jika kortikosteroid oral akan diberikan secara jangka panjang, harus diperhatikan mengenai efek samping sistemiknya.
Prednison, prednisolon dan metilprednisolon adalah kortikosteroid oral pilihan karena mempunyai efek mineralokortikoid minimal, waktu paruh yang relatif pendek dan efek yang ringan terhadap otot bergaris. Pendapat lain menyatakan kortikosteroid sistemik dipakai pada penderita dengan penyakit akut, pasien yang tidak tertangani dengan baik memakai bronkodilator dan pada pasien yang gejalanya menjadi lebih jelek walaupun telah diberi pengobatan maintenance yang baik.
    Efek samping lokal kortikosteroid inhalasi adalah kandidiasis orofaring, disfonia dan kadang batuk. Efek samping sistemik tergantung dari potensi, bioavailabilitas, absorpsi di usus, metabolisme di hepar dan waktu paruhnya. Beberapa studi menyatakan bahwa dosis diatas 1 mg perhari beclometason dipropionat atau budesonid atau dosis ekuivalen kortikosteroid lain, berhubungan dengan efek sistemik termasuk penebalan kulit dan mudah luka, supresi adrenal dan penurunan metabolisme tulang. Efek sistemik pemakaian jangka panjang kortikosteroid oral adalah osteoporosis, hipertensi arterial, diabetes melitus, supresi HPA aksis, katarak, obesitas, penipisan kulit dan kelemahan otot.
3.    Golongan Theophylline
Obat ini merupakan golongan metilxantin utama yang dipakai pada penatalaksanaan asma. Mekanisme kerja teofilin sebagai bronkodilator masih belum diketahui, tetapi mungkin karena teofilin menyebabkan hambatan terhadap phospodiesterase (PDE) isoenzim PDE IV, yang berakibat peningkatan cyclic AMP yang akan menyebabkan bronkodilatasi.
    Teofilin adalah bronkodilator yang mempunyai efek ekstrapulmonar, termasuk efek antiinflamasi. Teofilin secara bermakna menghambat reaksi asma segera dan lambat segera setelah paparan dengan alergen. Beberapa studi mendapatkan teofilin berpengaruh baik terhadap inflamasi kronis pada asma.
    Banyak studi klinis memperlihatkan bahwa terapi jangka panjang dengan teofilin lepas lambat efektif dalam mengontrol gejala asma dan memperbaiki fungsi paru. Karena mempunyai masa kerja yang panjang, obat ini berguna untuk mengontrol gejala nokturnal yang menetap walaupun telah diberikan obat antiinflamasi.
    Efek sampingnya adalah intoksikasi teofilin, yang dapat melibatkan banyak sistem organ yang berlainan. Gejala gastrointestinal, mual dan muntah adalah gejala awal yang paling sering. Pada anak dan orang dewasa bisa terjadi kejang bahkan kematian. Efek kardiopulmoner adalah takikardi, aritmia dan terkadang stimulasi pusat pernafasan.
4.    Antikolinergik
Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
1)    Ipratropium Bromida
Mekanisme kerja Ipratropium untuk inhalasi oral adalah suatu antikolinergik (parasimpatolitik) yang akan menghambat refleks vagal dengan cara mengantagonis kerja asetilkolin. Bronkodilasi yang dihasilkan bersifat lokal, pada tempat tertentu dan tidak bersifat sistemik. Ipratropium bromida (semprot hidung) mempunyai sifat antisekresi dan penggunaan lokal dapat menghambat sekresi kelenjar serosa dan seromukus mukosa hidung. Indikasinya adalah digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan bronkodilator lain (terutama beta adrenergik) sebagai bronkodilator dalam pengobatan bronkospasmus yang berhubungan dengan penyakit paru-paru obstruktif kronik, termasuk bronkhitis kronik dan emfisema
2)    Tiotropium Bromida
Mekanisme kerja Tiotropium adalah obat muskarinik kerja diperlama yang biasanya digunakan sebagai antikolinergik. Pada saluran pernapasan, tiotropium menunjukkan efek farmakologi dengan cara menghambat reseptor M3 pada otot polos sehingga terjadi bronkodilasi. Bronkodilasi yang timbul setelah inhalasi tiotropium bersifat sangat spesifik pada lokasi tertentu. Indikasi dari Tiotropium digunakan sebagai perawatan bronkospasmus yang berhubungan dengan penyakit paru obstruksi kronis termasuk bronkitis kronis dan emfisema.
Obat-obat Lain Antiasma
A.    Kromolin Natrium dan Nedokromil
1)    Kromolin Natrium
Mekanisme kerja kromolin merupakan obat antiinflamasi. Kromolin tidak mempunyai aktifitas intrinsik bronkodilator, antikolinergik, vasokonstriktor atau aktivitas glukokortikoid. Obat-obat ini menghambat pelepasan mediator, histamin dan SRS-A ( Slow Reacting Substance Anaphylaxis, leukotrien) dari sel mast. Kromolin bekerja lokal pada paru-paru tempat obat diberikan.
Indikasinya adalah Asma bronkial (inhalasi, larutan dan aerosol) : sebagai pengobatan profilaksis pada asma bronkial. Kromolin diberikan teratur, harian pada pasien dengan gejala berulang yang memerlukan pengobatan secara reguler.
2)    Nedokromil Natrium
Mekanisme kerja Nedokromil merupakan anti-inflamasi inhalasi untuk  pencegahan asma. Obat ini akan menghambat aktivasi secara in vitro dan pembebasan mediator dari berbagai tipe sel berhubungan dengan asma termasuk eosinofil, neutrofil, makrofag, sel mast, monosit dan platelet. Nedokromil menghambat perkembangan respon bronko konstriksi baik awal dan maupun lanjut terhadap antigen terinhalasi.
Nedokromil diindikasikan untuk asma. Digunakan sebagai terapi pemeliharaan untuk pasien dewasa dan anak usia 6 tahun atau lebih pada asma ringan sampai sedang.
B.    Pengubah leukotrien
Contoh obat ini ; montelucas, zafirlucas dan zileuton merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).

2.    Obat Tradisional Asma dan Saluran Pernapasan
Seperti yang kita ketahui, ada berbagai pemicu atau penyebab terjadinya asma. Namun kabar baiknya, asma juga bisa diobati dengan berbagai cara yang berbeda. Tentu saja, solusi terbaik idealnya adalah solusi yang alami. Dua bahan alami untuk meringankan asma secara efektif adalah madu dan jahe.
1.    Madu untuk Asma
Madu sangat baik untuk asma. Madu membantu mengencerkan dan membuang lendir dari sistem pernapasan.
Lendir yang terakumulasi di saluran pernapasan akan menghambat aliran udara sehingga dapat memicu atau membuat serangan asma semakin memburuk.
Berikut adalah beberapa ramuan madu yang baik untuk meringankan asma:
* Satu sendok teh madu dengan air diminum setiap hari.
* Satu sendok teh air hangat ditambah seperempat sendok teh bubuk kunyit diminum dua kali sehari.
* Satu sendok teh madu dengan setengah sendok teh bubuk kayu manis diminum sekali sehari (baik pagi atau malam).
* Satu sendok makan madu, satu sendok teh bawang putih tumbuk (jus bawang putih), dan setengah sendok teh asafetida. Campur semua bahan ini bersama-sama dan diminum dua kali sehari.
2.    Jahe untuk Asma
Jahe juga sangat baik untuk asma. Jahe bisa menghentikan inflamasi atau peradangan. Asma terjadi karena adanya peradangan pada saluran pernapasan. Ketika dicampur dengan bahan tertentu, jahe juga bisa bertindak sebagai ekspektoran. Ekspektoraan akan membantu menyingkirkan lendir dari sistem pernafasan.
Berikut adalah beberapa ramuan jahe untuk asma:
* Satu sendok teh jahe dengan satu cangkir ramuan fenugreek diminum sekali sehari.
* Jus jahe segar (jage tumbuk) dicampur dengan madu diminum sehari sekali.
* Sediakan setengah sendok teh jahe segar, satu sendok teh biji jinten, sejumput pala, dan segelas air. Campurkan semua bahan tersebut dan didihkan. Minum ramuan selagi hangat.
Efektivitas Madu dan Jahe
Efektivitas madu dan jahe sebagai obat asma alami telah terbukti. Namun yang perlu diingat, asma dipicu oleh berbagai faktor yang berbeda. Itu sebab, perlu dilakukan pengujian ramuan jenis mana yang paling tepat dan efektif meringankan asma sesuai kondisi khusus seseorang. Secara keseluruhan, madu dan jahe adalah dua bahan alami efektif yang dapat ditambahkan ke ramuan apapun. Madu membantu membersihkan sistem pernapasan dari lendir sementara jahe membantu menghentikan radang dan lendir dari saluran pernapasan.
3.    Obat herbal Penyakit Asma Jelly Gamat Luxor Paling Ampuh dan Aman untuk Menyembuhkan Penyakit Asma secara alami
Obat Herbal Penyakit Asma Obat Tradisional Asma Jelly Gamat Luxor ini, terbuat dari ekstra teripang 34% lebih banyak, tentu kita pun sudah mengetahuinya bahwa teripang memiliki banyak sekali khasiat yang setiap kandungannya ampuh memberantas  beragam penyakit kesumbernya. Kandungan tersebut diantaranya kolagen, mineral, omega 3, CGF (Cell Growth Factor), asam lemak dan masih abnyak lagi. Untuk obat tradisional Asma yang paling berpengaruh yaitu kandungan asam lemaknya, hal ini diperkuat dengan penelitian Subhuti Dharmananda, PhD dari Institut Pengobatan Tradisional Portland, Amerika Serikat yang mengungkap teripang mengandung asam lemak metiltetradekanoik penghambat kinerja enzim lipoksigenase yang dapat memacu kerusakan saluran pernapasan penyebab asma.

2.4    Apakah Obat Asma dan Saluran Pernapasan bisa digunakan dalam Penerbangan ?
Gangguan pernapasan seperti asma perlu disediakan oksigen (masker oksigen tersedia ditiap tempat duduk penumpang), salbutamol (ventolin) sebagai bronkordilator, sediaan aerosol (inhaler) atau oral.
Beberapa Pengaruh Obat-Obatan Dalam Penerbangan Khususnya Obat Asma dan Saluran Pernapasan
1.    Obat antihistamin. Loratadin dan astemizol dapat digunakan dalam batasan indikasi dan dosis yang tepat untuk alergi. Antihistamin yang bersifat sedasi misalnya CTM tidak boleh digunakan oleh awak pesawat selama bertugas, karena dapat mempengaruhi ketrampilan psikomotor. Obat flu yang mengandung antihistamin dan dekongestan misalnya efedrin tidak boleh digunakan karena efek sampingnya antara lain mulut kering, takikardia, aritmia, hipertensi, pandangan kabur yang sangat berbahaya untuk tugas terbang. Penerbang baru boleh bertugas kembali  minimal setelah 12 jam terhitung dari pemberian dosis terakhir.
2.    Obat-obat alternatif/tradisional. Obat-obat alternatif untuk penerbang harus diwaspadai, karena efektifitasnya belum  terbukti secara klinis, data farmakokinetik, farmakodinamik, dan data klinis lainnya belum tersedia sehingga keamanannya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Apalagi di Indonesia banyak pabrik obat tardisonal nakal yang dengan sengaja menambahkan zat aktif tertentu   ke dalam produknya misalnya : dekametason, fenilbutazon, parasetamol, diazepam dan sebagainya dengan maksud agar kasiatnya terasa lebih “ces pleng”.

2.5    Obat Asma dan Saluran Pernafasan Berdasarkan Rekomendasi FAA
    Asma / PPOK - Kondisi sering membutuhkan kombinasi obat yang biasanya disetujui oleh FAA secara individual saja. Prednisone diterima sampai dengan 20 mg saja. Kasus per kasus obat disetujui meliputi tetapi tidak mungkin terbatas pada:
•    Advair, Flovent (Flutikason Propiona)
•    Accolate (Zafirlukast)
•    Aerobid (flunisolide)
•    Azmacort (Tiamcinolone)
•    Foradil (Formoterol)
•    Proventil, Pentolin, Ventolin (Albuterol)
•    Serevent (Salmeterol)
•    Singulair (Montelukast)
•    Theo-Dur, Uniphyl (Theophylline)
•    Xolair (Omalizumab)
•    Zyflo (zileuton) LEBIH

    Alergi, Dingin, Dekongestan - Sudafed (Pseudoefedrin) dan Entex (Fenilpropanolamin) disetujui oleh FAA asalkan mereka tidak dikombinasikan dengan antihistamin.
Claritin (loratadine), Clarinex (desloratadine) dan Allegra (Fexofenadine) yang diterima oleh FAA tidak memberikan efek samping negatif berpengalaman. Suntikan vitamin B-12 profilaksis atau lainnya yang disetujui asalkan tidak ada efek samping.
Inhaler disetujui meliputi:
•    Afrin (Hidroklorida oxymetazoline)
•    Atrovent (Ipratropium) KASUS DENGAN KASUS HANYA
•    Beconase (beklometason dipropionat)
•    Flonase (Flutikason propionate)
•    Nasalcrom (Cromolyn Sodium)
•    Nasalide (flunisolide)
•    Vancenase (beklometason dipropionat)
Obat penenang yang tidak dapat diterima. Ini termasuk namun tidak terbatas pada:. Cetirazine (Zyrtec), Dipenhydramine (Benadryl) dan Astelin (azelastine) Nasal Inhaler.

BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat asma digolongkan menjadi empat, yaitu ; 1. Agonis Reseptor Beta-2 Adrenergik, Kortikosteroid, Golongan Theophylline, Antikolinergik.
Pada penderita gangguan asma dan saluran pernapasan yang melakukan penerbangan, perlu diperhatikan mengenai obat-obatan yang aman digunakan dalam penerbangan. Ada beberapa obat gangguan asma dan saluran pernapasan yang diperbolehkan untuk penerbangan seperti obat-obatan asma yang direkomendasikan oleh FAA seperti Prednisone (sebagai obat steroid antiimflamasi) diterima sampai dengan 20 mg saja sebagai obat asma.
Sedangkan untuk Alergi, Dingin, Dekongestan - Sudafed (Pseudoefedrin) dan Entex (Fenilpropanolamin) disetujui oleh FAA asalkan mereka tidak dikombinasikan dengan antihistamin.
Berdasarkan rekomendasi FAA, obat-obatan asma dapat digunakan dalam penerbangan, kecuali obat-obat gangguan asma dan saluran pernapasan yang tergolong antihistamin atau obat-obat asma dan saluran pernapasan yang dikombinasikan dengan antihistamin.

Semoga Bermanfaant :))