sumber : wha-thie09.blogspot.com
Gemuruh angin yang menyertai hujan begitu derasnya, seolah sedang mengekspresikan sejuta kesedihan dalam hatiku. Aku tertunduk menatap kilasan foto-foto kenangan yang telah dilalui bersamanya. Sedih, perih, pahit dan terluka yang aku rasa saat itu. Walau bagaimanapun rasanya makan dan tidurpun tak menentu. Jauh dari kisah galau ini, ada masa-masa bahagia dan indah saat kita bersama. Berjanji untuk menjalani dan berjuang bersama. Namun, seketika lenyap karena gurauan yang tak disengaja. Dia yang saat itu tempat aku menggantungkan harapan masa depan begitu mudahnya memutuskan ikatan seolah tak pernah terjadi apa-apa antara kita. Dan lagi-lagi aku begitu kecewa sama halnya dengan kisah-kisah lalu. Berhari-hari aku terlarut dalam kesia-siaan yang begitu tidak berarti. Papa Mama pun sampe turun tangan menghibur dan menguatkan. Nasehat-nasehat sahabat yang selalu menegarkan. Hingga pada akhirnya hati kecilku pun terketuk untuk belajar melihat dunia yang begitu luasnya tanpa ada sosok dia yang telah pergi. belajar menerima dengan penuh kelapangan hati. Belajar ikhlas walau tak rela dan tegar meski rapuh dalam tangisan.
Derai air mata seolah menjadi saksi, betapa kecewa dan sakitnya ketika kita menggantungkan harapan dan melabuhkan cinta pada selain Allah Swt. Rasa penyesalan dan syukur yang kini dirasa tak akan pernah bisa menebus dosa-dosa yang telah aku perbuat bersamanya. Sampai akhirnya hidayahNya kembali hadir padaku. Pelukannya kembali aku rasakan begitu dalam menyentunh relung hati yang hampa dan tandus. Air mata kesedihan karena kehilangan dia pun kini tak seberapa dibandingkan air mata taubat yang selalu mengalir disetiap perjumpaan denganMu ya Rabb. Rasa syukur yang tak terhingga dibalik patah hati yang Allah berikan padaku menjadi pengingat dan teguran yang memang sepantasnya aku syukuri. Allah menegurku untuk menyudahi hubungan yang tidak di-Ridhoi olehNya. Allah begitu menyayangiku karena Ia masih emberi waktu untuk kembali memasrahkan harapan padaNya. Tak terbayang jika Engkau ambil nyawaku dalam keadaan begitu jauh melupakanMu.
Kesedihan ini, Allah titipkan karena bentuk rinduNya padaku. Aku paham Ia sedang cemburu. Cemburu karena aku tak lagi bersimpuh di sepertiga malam seperti sebelum aku mengenal dia. dalam hati ini penuh pikiran tentang dia. Na'udzubillah. Hingga kajian-kajian pun sudah tak pernah aku datangi. Liqo saja terbengkalai. Banyak nasehat sahabat yang tak pernah didengar. Ya Allah, begitu mudahnya bagiMu untuk membolak-balikkan hati. Untuk menyesatkan dan meluruskan setiap insan. Yaa Muqollibal Quluub. Teguhkanlah hatiku diatas agamaMu dan ketaatan kepadaMu. Aamiin.
Hari berganti hari, segalanyapun semakin membaik bahkan lebih baik. Langit biru kembali muncul tanpa ada awan mendung yang menghalangi. Kicauan burung terdengar lebih merdu tanpa ada halilintar yang menakutkan. Tangisan kesedihan yang dulu aku umbar kini berganti tatapan optimis penuh rasa syukur. Alhamdulillah. Allah masih memberi nafas sampai detik ini. Allah masih memberi waktu untuk kembali memperbaiki diri dan mempersiapkan bekal terbaik untuk masa depan dan kahirat. Allah jauhkan aku dari dia yang menjerumuskan. Allah hadirkan orang-orang disekelilingku yang selalu mengingatkan, menguatkan dan menegarkan. Sepertinya sudah tak ada alasan bagiku untuk berhenti bersyukur. Alhamdulillah.
Sahabat, semoga kisah yang aku tuliskan diatas bisa memberi hikmah untuk kita. perasa memang kodrat kita sebagai seorang wanita. Tapi mulai sekarang mari kita belajar mengolah perasaan itu agar memberikan efek positif buat diri kita. Untuk yang mempermasalahkan tentang pasangan kita ikhlaskan dan pasrahkan saja. Perkara jodoh biar Allah yang aturkan. Ikhtiarkan dengan perbaikan diri agar pantas bersanding dengan yang di harapkan. Ingat jangan sampai salah langkah. Pertegas yang mendekat dan jauhi yang hanya sekedar modus. Kencangan ikhtiar dalam lantunan doa-doa kepadaNya. Jika memang bukan dia jodoh kita, atau sampai sekarangpun masih tak kunjung datang. percayalah ada yang lebih baik yang Allah siapkan untuk kita, pada waktu dan saat yang tepat. In Shaa Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar