BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Kerangka
Konsep
1. Desain Penelitian
Uji aktifitas antibakteri ekstrak kulit buah manggis (Garcinia
mangostana Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dilakukan melalui metode eksperimental.
Penelitian diawali dengan penyiapan
sampel ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana Linn.), penyiapan suspensi
bakteri Staphylococcus aureus, pembuatan kontrol positif Sefadroksil
100 ppm, kontrol negatif etanol 95% dan pembuatan media nutrient agar.
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah cakram kertas. Dilakukan pengujian dengan etanol 95% sebagai kontrol
negatif dan Sefadroksil sebagai kontrol positif, dan ekstrak etanol
kulit buah manggis dengan konsentrasi 5 µl, 10 µl, 15 µl dan 20 µl sebagai
sampel uji. Kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.
Parameter yang diukur adalah diameter daerah bening yang menunjukkan daerah
hambatan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus.
Data yang
diperoleh dari hasil daya hambat kulit buah manggis terhadap pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus kemudian
diuji kebermaknaan dengan menggunakan SPSS versi 16 dengan Uji ANOVA Satu Arah.
2. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah
buah manggis yang diperoleh dari salah satu pasar buah di daerah Bandung.
3. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah
bagian kulit buah manggis yang diujikan pada bakteri Staphylococcus aureus.
4. Devinisi Operasional
Pengujian
aktivitas antibakteri adalah teknik untuk mengukur berapa besar potensi atau
konsentrasi suatu senyawa dapat memberikan efek bagi pertumbuhan bakteri.
5. Variabel Penelitian
a) Variabel
Dependent : Diameter daerah bening yang menunjukan aktivitas antibakteri
terhadap pertumuhan bakteri Staphylococcus
aureus.
b) Variabel
Independent : Konsentrasi ekstrak etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylicoccus aureus.
B.
Instrumen
Penelitian
1. Alat yang digunakan
Cawan petri, cawan
penguap, erlenmeyer 250 ml, Labu ukur 100 ml, cakram kertas (kertas Whatman),
autoklaf Delixi, spektrofotometer (Shimadzu), oven (Memmert), Laminar Air Flow (LAF),
jangka sorong, colony counter (untuk
menghitung koloni), beaker glass 600 ml,
mikroskop, pH meter, timbangan analitik, kompor listrik, pinset, cover glass,
objek glass, jarum ose, bunsen, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet volume
1 ml, Micropipet, Incubator type 41900 (thermolyne), penangas air (Waterbath), dan kapas lidi steril.
2. Bahan yang digunakan
Nutrient
agar (OXOID®), Kulit buah manggis (Garcinia mangostana Linn), Sefadroksil 500 mg, etanol 95% (Central Kimia), aquadest,
Gram A (Kristal violet), Gram B (Lugol iodine), Gram C (etanol:aseton), Gram D
(Safranin), pereaksi FeCl3 1%, serbuk Mg, larutan HCl 2N, larutan amilalkohol, gelatin 1%, biakan bakeri Staphylococcus aureus.
C.
Teknik
Pengumpulan Data dan Analisa Data
Pengumpulan
data dilakukan melalui serangkaian prosedur penelitian untuk kemudian dilakukan
analisa dari data yang didapatkan.
1. Sterilisasi Alat dan Bahan
Pada sterilisasi alat, semua alat
yang mudah pecah atau yang berbahan gelas dan kaca dibungkus kertas. Kemudian
sterilisasi dalam oven pada suhu 180oC selama 2 jam.
Pada sterilisasi bahan seperti
aquadest steril dan Nutrien Agar disterilisasi dengan menggunakan autoklaf pada
suhu 121oC selama 15 menit.
2. Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Buah
Manggis
Penyiapan ekstrak etanol kulit buah
manggis (Garcinia mangostana Linn.)
dilakukan dengan pengeringan sampel kulit buah manggis yang telah dirajang.
Timbang 100 gram simplisia kulit buah manggis dan masukkan ke dalam erlenmeyer
500 ml, tambahkan 300 ml etanol 95% (1:3) hingga simplisia terendam. Didiamkan
selama ± 48 jam. Saring hasil maserasi, pisahkan ampasnya. Setelah itu, maserat
dikentalkan diatas penangas air pada suhu ± 40oC sampai diperoleh
ekstrak kental.
3.
Evaluasi Ekstrak dan Uji Kualitatif
a.
Uji Organoleptis
Bau, bentuk, rasa, warna dan pH dari ekstrak kental
tersebut.
b. Uji kualitatif
a.
Identifikasi Flavonoid
1)
Sejumlah kecil ekstrak kulit buah
manggis dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2)
Ditambahkan kedalamnya serbuk magnesium
(Mg) dan asam klorida (HCl 2N).
3)
Campuran diatas tangas air lalu disaring.
4)
Kedalam filtrat ditambahkan amil alkohol
kemudian dikocok kuat.
5)
Amati perubahan warna yang terjadi pada
larutan, jika terbentuk warna kuning hingga merah yang tertarik oleh amil
alkohol maka simplisia mengandung senyawa flavonoid.
b.
Identifikasi Saponin
1)
Sejumlah kecil ekstrak kulit buah
manggis dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan air.
2)
Larutan dipanaskan diatas tangas air,
lalu disaring.
3) Filtrat dimasukan kedalam tabung reaksi dan dikocok
kuat secara vertikal selama ±5 menit.
4)
Terbentuknya busa yang mantap dan tidak
hilang selama 30 menit dengan tinggi busa minimal 1 cm menunjukkan adanya
saponin.
c.
Identifikasi Tanin
1)
Sejumlah kecil ekstrak kulit buah
manggis, tambahkan aquadest secukupnya dimasukkan kedalam tabung reaksi,
kemudian dipanaskan ditangas air.
2)
Larutan simplisia disaring, kemudian
filtrat ditambahkan larutan gelatin 1%.
3)
Amati larutan dengan seksama, jika
terbentuk endapan berwarna putih maka dalam simplisia tersebut terkandung
senyawa tanin.
4.
Pembuatan
Nutrient Agar
Media agar
dibuat sebagai media pertumbuhan bakteri yang akan diteliti pertumbuhannya.
Pertama timbang 2,8 gram Nutrient Agar, masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml,
tambahkan aquadest hingga 100 ml. Aduk diatas penangas air hingga larut,
setelah itu strerilisasi dalam autoklaf dengan suhu 121°C selama 15 menit.
5.
Pembuatan
Baku Pembanding Positif
Baku banding
positif yang digunakan adalah sefadroksil 100 ppm. Bahan baku sefadroksil yang telah
ditimbang yaitu 100 mg kemudian
dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dilarutkan dengan aquadest steril hingga
tanda batas, kemudian disaring dan pipet 5 ml di masukkan kedalam labu ukur 50 ml
tambahkan aquadest steril sampai tanda batas sehingga diperoleh konsentrasi 100
ppm.
6. Pembuatan Suspensi Bakteri
Suspensikan
beberapa ose bakteri Staphylococcus
aureus ke dalam 100 ml aquadest steril. Atur kekeruhan hingga diperoleh transmitan 25%
terhadap blanko pada panjang gelombang 580 nm.
7.
Pengecatan Gram Bakteri Staphylococcus aureus
Salah satu sisi gelas benda dibersihkan dengan alkohol
hingga bebas lemak, flambir diatas nyala api, buat smear bakteri pada gelas
benda secara aseptik keringkan kemudian fiksasi di atas nyala api. Tetesi
smear bakteri tersebut dengan cat Gram A (kristal violet) dan biarkan selama 1
menit kemudian buang zat warna berlebih lalu bilas dengan air. Tetesi kembali
dengan cat Gram B (Lugol Iodine) dan biarkan selama 1 menit kemudian buang zat
warna lalu bilas dengan air. Cuci dengan zat Gram C (etanol: aseton) selama 30
detik sampai seluruh zat warna larut, lalu bilas dengan air. Tetesi kembali
dengan cat Gram D (safranin) selama 1 menit, buang cat berlebih dan bilas
dengan air lalu keringkan. Amati preparat tersebut dengan mikroskop. Jika bakteri gram positif akan berwarna ungu dan
bakteri gram negatif berwarna merah.
8. Penentuan Jumlah Bakteri
Langkah awal dalam penentuan jumlah
bakteri ialah membuat media agar dan menyiapkan suspensi bakteri serta
melakukan pengenceran pada konsentrasi 102 sampai 1010. Kemudian campur 20 ml media agar pada suhu ± 40⁰C dengan 1 ml
suspensi bakteri kedalam cawan petri steril, inkubasi dalam inkubator dengan
suhu 35⁰C selama 24
jam, setelah 24 jam hitung pertumbuhan jumlah koloni bakteri, syarat jumlah
koloni minimal yang dihitung adalah antara 30 sampai 300 koloni. Bila koloni
lebih dari 300 koloni, maka suspensi bakteri Staphylococcus aureus harus diencerkan kembali dan lakukan
penentuan jumlah bakteri.
9.
Penentuan
Aktivitas Antibakteri
Pertama buat lempeng agar dan biarkan memadat, pipet 1 ml
suspensi bakteri, ratakan dengan kapas lidi steril, kemudian letakkan 6 buah
kertas saring yang telah disterilkan. Pada kertas saring pipetkan etanol 95% sebanyak 5 ml, Sefadroksil
100 ppm dengan konsentrasi 5 μl, ekstrak etanol kulit buah manggis dengan
konsentrasi 5µl, 10 µl, 15 µl dan 20 µl, lalu diinkubasi dalam inkubator
pada suhu 37oC selama 24 jam. Kemudian tentukan daya hambat ekstrak
etanol kulit buah manggis dengan melihat dan mengukur diameter daerah bening
pada lempeng agar yang telah dibiakan bakteri.
10
Pengolahan
Data
Data yang didapat melalui penelitian kemudian diuji kebermaknaannya dengan
menggunakan SPSS versi 16 yaitu Uji ANOVA Satu Arah. Teknik ini digunakan untuk
menguji apakah terdapat perbedaan yang bermakna antara keenam perlakuan
terhadap sampel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar